Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Kentang Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (Dea) Di Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Main Authors: | Hutomo, Genta, Dr. Fahriyah, SP.,M.Si., Condro Puspo Nugroho,, SP., MP. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196396/1/Genta%20Hutomo.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196396/ |
Daftar Isi:
- Kecamatan Bumiaji merupakan daerah penghasil kentang di Kota Batu. Sebagai sentra produksi kentang di Kota Batu. Produksi kentang di Kecamatan Bumiaji merupakan 99% dari seluruh produksi di Kota Batu yaitu sebesar 75.849 kwintal pada tahun 2020 menurun dari tahun 2019 yang sebesar 92.880 kwintal (Badan Pusat Statistik, 2021). Peralihan fungsi lahan dari pertanian ke non- pertanian kerap meningkat ditandai dengan berkurangnya luas panen dari tahun ke tahun di Kecamatan Bumiaji menjadi salah satu penyebab menurunnya jumlah panen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis petani dan keterkaitan faktor sosial ekonomi petani pada setiap tingkat efisiensi. Penelitian ini dilakukan di Desa Sumberbrantas yang merupakan salah satu sentra produksi kentang di Kecamatan Bumiaji. Penelitian ini menggunakan metode simple random sampling pada petani kentang yang tinggal di Desa Sumberbrantas. Metode tersebut digunakan dengan pertimbangan agar seluruh petani mendapatkan kesempatan yang sama dalam menjadi responden pada penelitian. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, dari 138 dibutuhkan 59 petani kentang untuk data yang dapat mewakili petani kentang di Desa Sumberbrantas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara dan penggunaan dokumen arsip. Sementara analisis data menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis dengan bantuan program perangkat lunak MDeap 2 versi 2.0.0.1. Hasil dari penelitian ini berdasarkan identifikasi tingkat efisiensi teknis diketahui rata-rata nilai efisiensi teknis petani kentang di Desa Sumberbrantas senilai 0,846. Nilai efisiensi terendah sebesar 0,327 dan nilai efisiensi tertinggi dengan nilai sebesar 1. Petani dengan usia semakin tua cenderung memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan petani dengan usia lebih muda, begitupula dengan pengalaman, semakin banyak pengalaman dalam berusahatani cenderung menyebabkan tingkat efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang belum lama melakukan usahatani. Tingkat pendidikan yang semakin tinggi cenderung meningkatkan efisiensi petani. Jumlah anggota keluarga tidak memiliki efek terhadap efisiensi petani. Semakin luas lahan yang digunakan petani kentang untuk membudidayakan kentang cenderung meningkatkan efisiensi dari petani kentang. Petani di Desa Sumberbrantas masih dapat meningkatkan efisiensi teknisnya dengan mengurangi 16% dari input yang digunakan karena terlalu berlebih. Melihat tingginya jumlah petani yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah serta kecendrungan effisiensi teknis petani yang meningkat seiring meningkatnya tingkat pendidikan, penting untuk mempermudah akses pendidikan baik formal maupun informal kepada petani di Desa Sumberbrantas sehingga tingkat efisiensinya dapat meningkat.