Keragaan Beberapa Galur Jagung Ungu (Zea Mays L. Var Amylacea) Pada Generasi S2
Main Authors: | Salsabil, Fathya Khalisa, Ir. Arifin Noor Sugiharto,, M.Sc., Ph. D |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196389/1/Fathya%20Khalisa%20Salsabil.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196389/ |
Daftar Isi:
- Jagung merupakan tanaman serealia yang memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang cukup tinggi dan dapat menjadi bahan pangan ataupun bahan baku industri. Jagung ungu memiliki beberapa keunggulan yang patut untuk dikembangkan. Jagung ungu memiliki kandungan antosianin yang bersifat sebagai antioksidan didalam tubuh untuk mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan pembuluh darah, melindungi lambung dari kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata serta berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi yang melindungi otak dari kerusakan. Banyaknya manfaat dari jagung ungu sangat diperlukan untuk melakukan pengembangan dan penelitian untuk menghasilkan produk jagung ungu hibrida. Permasalahan yang muncul dalam perakitan varietas hibrida adalah memilih tetua yang dapat menghasilkan suatu genotipe dengan sifat superior. Tetua hibrida disebut dengan inbrida yang didapatkan dari proses panjang. Salah satu kegiatan penting dalam proses hibridisasi adalah mengetahui keragaan dari tanaman tersebut. Keragaan merupakan suatu penampilan tanaman yang dapat menjadi sumber informasi terkait suatu galur. Keragaan akan mempermudah dalam proses seleksi atau pemilihan karakter yang dinginkan. Selain mengetahui keragaan suatu tanaman perlu diketahui koefisien keragaman genetik dan heritabilitas. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Areng-areng, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - Desember 2021 dengan ketinggian tempat berkisar ± 500 meter diatas permukaan laut dan suhu rata-rata 23-27 OC. Penelitian ini menggunakan 13 galur jagung ungu. Penelitian akan disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Variabel pengamatan terdiri atas karakter kuantitatif dan karakter kualitatif. Karakter kuantitatif terdiri atas tinggi tanaman, umur berbunga, waktu panen, letak tongkol, bobot tongkol, diameter tongkol, panjang tongkol, jumlah susunan baris, dan bobot 100 butir. Sedangkan kualitatif meliputi Bentuk ujung daun pertama, warna batang, warna anther dan silk, warna biji atau kernel, dan bentuk tongkol. Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam atau uji F (ANOVA) dengan taraf 5%. Jika menunjukkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5%. Sedangkan data kualitatif dianalisis dengan metode skoring. Galur jagung ungu yang diuji memiliki perbedaan penampilan pada karakter kualitatif dan kuantitatif serta nilai koefisien keragaman yang tergolong rendah hingga sedang. Nilai duga heritabilitas menunjukkan bahwa karakter pada galur jagung ungu yang diuji memiliki nilai heritabilitas yang sedang hingga tinggi. Keseragaman dalam galur menunjukkan bahwa diameter tongkol merupakan karakter yang seragam. Galur yang direkomendasikan sebagai calon yang berpotensi tetua hibrida adalah TM11 dan JM2 yang memiliki sifat seragam pada karakter intensitas antosianin pada janggel, warna permukaan biji dan jumlah susunan baris dalam keragaan jagung ungu.