Keanekaragaman Serangga Ordo Hymenoptera Pada Kawasan Agroforestri Pinus Kopi Di Hutan Pendidikan “Ub Forest” Malang
Main Authors: | Dewi, Eva Komala, Rina Rachmawati, S.P., M.P., M.Eng |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196381/1/Eva%20Komala%20Dewi.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196381/ |
Daftar Isi:
- Keberadaan keanekaragaman hayati memiliki peran yang penting dalam menjaga kestabilan ekosistem. Ditinjau dari segi keanekaragaman hayatinya serangga merupakan kelompok hewan yang dominan di Permukaan Bumi. Salah satu serangga yang memiliki peran penting dalam ekosistem yaitu serangga yang berasal dari ordo Hymenoptera. Serangga dalam ordo ini memiliki berbagai peran seperti predator, polinator, parasitoid, detritivor dan lain sebagainya. Keberadaan serangga ordo Hymenoptera tersebar luas diberbagai lahan salah satunya di Hutan Pendidikan “UB Forest”. Hutan pendidikan ini merupakan jenis hutan produksi yang dikelola Universitas Brawijaya untuk kepentingan produksi dan pendidikan. Hutan ini memiliki berbagai tipe pengelolaan lahan yang berbeda seperti pengelolaan pemupukan, penyiangan, trimming dan prunning. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman dan komposisi serangga ordo Hymenoptera di berbagai tipe pengelolaan lahan di “UB Forest” yang nantinya diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dasar untuk mengetahui keberlanjutan lahan, cara pengelolaan agroekosistem, serta dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengatur strategi pengendalian hayati secara intensif untuk hutan pendidikan “UB Forest” Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2021 hingga bulan Februari 2022 di Hutan Pendidikan “UB Forest”, di Dusun Sumbersari, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan di Laboratorium Hama dan Tumbuhan di Gedung Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Plot penelitian dibagi menjadi tujuh plot yaitu BAU (Business As Usual), HC (High Management Coffe, MC (Medium Management Coffe), dan LC (Low Management Coffe) dengan perlakuan Trimming dan Pruning. Pengambilan sampel menggunakan metode Yellowpan-trap, Pitfall-trap, dan Sweepnet, yang dipasang 1x24 jam, yang diulang sebanyak 6 kali berturut-turut. Setelah itu serangga yang didapatkan selanjutnya di dokumentasikan di Laboratorium Hama dan Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya yang selanjutnya di Identifikasi dengan mengacu kunci identifikasi “Hymenoptera of The World”, “Borror And Delong’s Introduction To The Study Of Insect 7th Edition”, dan menggunakan buku Identification Guide to The Ant Genera of Borneo. Selanjutnya dilakukan analisis data yang meliputi indeks keanekaragaman Shanon-Wienner (H’), Kemerataan (E), dan Dominansi (D). Selain itu juga dilakukan uji korelasi terhadap pengaruh kondisi lingkungan terhadap keanekaragaman serangga ordo Hymenoptera dan juga dilakukan uji lanjut terhadap kesamaan komposisi serangga ordo Hymenoptera yang dapat dihitung menggunakan analisis kemiripan (ANOSIM) dan Non Metric Multidimentional Scaling (NMDS). Hasil penelitian diperoleh 1635 individu serangga yang terbagi menjadi 23 spesies dengan 9 famili. Famili paling dominan yang ditemukan di semua plot berasal dari famili Formicidae dan Ichneumonidae. Lokasi dengan keanekaragaman tertinggi berada di HC TP. Sedangkan lokasi terendah berada di LC P. Kekayaan ii spesies dan kelimpahan individu serangga ordo Hymenoptera dipengaruhi oleh tipe pengelolaan lahan yang berbeda. Lalu pada analisis lingkungan berupa suhu, kelembaban dan jumlah vegetasi tidak menunjukan pengaruh terhadap keanekaragaman serangga yang diperoleh. Selanjutnya Pengelolaan lahan memiliki pengaruh terhadap komposisi serangga ordo Hymenoptera