Penampilan Beberapa Galur Inbrida Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata)
Main Authors: | Amelia, Eva, Prof. Ir. Arifin Noor Sugiharto,, MSc., PhD. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196380/1/Eva%20Amelia.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196380/ |
Daftar Isi:
- Di Indonesia produksi jagung manis di tingkat petani sangat rendah, pada impor jagung manis ke Indonesia meningkat 42,46% menjadi 737,2 ribu ton dari 517,5 ribu ton pada tahun sebelumnya (BPS, 2021). Produksi jagung manis nasional belum dapat mencukupi permintaan pasar, salah satu kendala yang dihadapi yaitu produktivitas jagung manis di dalam negeri yang masih rendah. Upaya untuk meningkatkan produktivitas jagung, yang dapat dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan varietas hibrida. Hibrida merupakan generasi pertama hasil persilangan antar galur inbrida yang homozigot, sehingga menghasilkan F1 dengan sifat heterosis. Galur jagung inbrida digunakan sebagai tetua dalam perakitan F1, yang berasal dari populasi silang dalam (selfing) selama 5-6 generasi dan menghasilkan tanaman yang seragam. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan dan persamaan karakter antar galur pada masing-masing galur inbrida jagung manis yang diuji dan mendapatkan galur yang berpotensi sebagai calon tetua dalam pembentukan varietas hibrida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2021 di Desa Areng-areng kelurahan Dadaprejo Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Peralatan yang digunakan diantaranya cangkul, sabit, sprayer, jangka sorong, ember, timbangan analitik, meteran, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah 10 galur inbrida jagung manis hasil seleksi S2 koleksi CV. Blue Akari. Bahan lainnya yaitu pupuk NPK, ZA, pupuk kompos, dolomit, insektisida dan fungisida. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) dengan uji F pada taraf 5%. Hasil yang didapatkan berbeda nyata, dilanjutkan dengan menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf 5%. Selanjutnya pendugaan nilai coefficient of variance (CV), koefisien keragaman genetik dan fenotip serta nilai heritabilitas. Berdasarkan hasil penelitian pada 10 galur jagung manis generasi S2 dapat disimpulkan bahwa terdapat keragaman semua karakter kuantitatif yang diamati kecuali karakter panjang tongkol. Keragaman di dalam galur menunjukkan hasil seragam pada karakter umur bunga jantan, umur bunga betina dan umur panen. Nilai heritabilitas berkisar 0,13-0,86 pada karakter panjang tongkol memiliki nilai heritabilitas yang rendah sedangkan pada karakter lainnya memiliki nilai heritabilitas yang tinggi. Galur yang berpotensi sebagai tetua hibrida ialah galur JM-10 karena memiliki keseragaman yang tinggi di dalam galur paling banyak karakter yang diamati, seragam pada karakter kuantitatif dan didukung dengan keseragaman pada karakter kualitatif.