Eksplorasi Jamur Rizosfer Pada Tanaman Padi Dan Uji Antagonis Terhadap Rhizoctonia Solani Penyebab Penyakit Hawar Pelepah Secara In Vitro

Main Authors: Rahayu, Esti Dwi, Dr. Ir. Mintarto Martosudiro,, MS, Dr. Anton Muhibuddin,, SP., MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196379/1/Esti%20Dwi%20Rahayu.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196379/
Daftar Isi:
  • Tanah memiliki keragaman mikroorganisme, salah satunya jamur rizosfer. Jamur rizosfer berpotensi untuk menekan perkembangan patogen, sehingga perlu dieksplorasi dan dimanfaatkan dengan baik. Penyakit hawar pelepah yang disebabkan jamur patogen Rhizoctonia solani menjadi salah satu penyakit utama pada tanaman padi. R. solani sulit untuk dikendalikan karena memiliki inang yang luas, kemampuan bertahan hidup yang tinggi, dan pengendalian dengan fungisida seringkali tidak bekerja dengan baik. Oleh karena itu jamur rizosfer yang bersifat antagonis dapat menjadi alternatif untuk menekan penyakit hawar pelepah. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan jamur rizosfer dari tanaman padi dan mengetahui mekanisme untuk menekan perkembangan jamur R. solani. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan di Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi. Penelitian meliputi pengambilan sampel tanah rizosfer, isolasi jamur rizosfer, purifikasi dan pengujian antagonis jamur rizosfer terhadap patogen jamur R. solani dengan metode biakan ganda. Penelitian dilakukan secara in vitro dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 32 perlakuan dan 3 ulangan. Selanjutnya dilakukan identifikasi terhadap jamur rizosfer yang memiliki tingkat penghambatan tertinggi. Selain itu dilakukan uji kemampuan jamur rizosfer menghasilkan enzim kitinase dan enzim selulase. Hasil penelitian didapatkan jamur rizosfer sejumlah 32 isolat. Hasil uji antagonisme menunjukkan bahwa sebagian isolat memiliki kemampuan antagonis terhadap R. solani. Persentase antagonisme terbaik yang didapat adalah 71,99% Mekanisme yang terjadi antara jamur rizosfer dan jamur patogen R. solani yaitu kompetisi ditunjukkan dengan kemampuan jamur rizosfer untuk tumbuh lebih cepat pada media PDA, sehingga terjadi persaingan ruang dan nutrisi dengan jamur R. solani. Mekanisme antibiosis diindikasikan dengan adanya malformasi hifa patogen, hifa menjadi mengkerut dan pipih. Hasil identifikasi jamur rizosfer adalah Trichoderma virens. Selain itu diketahui bahwa T. virens yang diuji memiliki aktivitas enzim kitinase dan enzim selulase.