Populasi Dan Intensitas Serangan Penggerek Batang Padi Kuning, Scirpophaga Incertulas Walker (Lepidoptera: Crambidae) Pada Sistem Pertanian Padi Kompleks Di Desa Sukorejo, Kabupaten Malang
Main Authors: | Putri, Dina Afifah, Dr. Akhmad Rizali,, S.P., M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196368/1/Dina%20Afifah%20Putri.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196368/ |
ctrlnum |
196368 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196368/</relation><title>Populasi Dan Intensitas Serangan Penggerek Batang
Padi Kuning, Scirpophaga Incertulas Walker (Lepidoptera:
Crambidae) Pada Sistem Pertanian Padi Kompleks Di Desa
Sukorejo, Kabupaten Malang</title><creator>Putri, Dina Afifah</creator><creator>Dr. Akhmad Rizali,, S.P., M.Si</creator><subject>632.6 Animal pests</subject><description>Tanaman padi Oryza sativa L. merupakan komoditas utama yang memiliki
peran krusial dalam ketahanan pangan nasional. Jumlah konsumsi beras mengalami
peningkatan dari tahun 2020 sebanyak 1,308 kg kapita per minggu menjadi 1,392
kg kapita per minggu pada tahun 2021. Tingginya angka permintaan dan konsumsi
menyebabkan tanaman padi banyak dibudidayakan dalam skala luas. Akan tetapi,
dalam dalam proses budidaya terdapat gangguan berupa serangan hama salah
satunya penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas Walker
(Lepidoptera: Crambidae). Hama tersebut dapat menyerang pada fase vegetatif
maupun generatif sehingga menyebabkan tanaman padi mengalami sundep dan
beluk. Kerugian yang ditimbulkan dapat mencapai 90%, bahkan tidak jarang petani
mengalami gagal panen. Di sisi lain, penerapan sistem pertanian padi kompleks
merupakan inovasi peningkatan biodiversitas agroekosistem dengan
mengintegrasikan antara tanaman padi dengan azolla, ikan, bebek, dan tanaman
pematang. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepadatan
populasi, dan intensitas serangan S. incertulas pada sistem pertanian padi kompleks.
Penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember 2021 hingga April 2022 di
lahan pertanian milik petani Desa Sukorejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Desain sistem pertanian padi kompleks yang digunakan
terdiri atas perlakuan konvensional (K), perlakuan padi+ikan+azolla (CRS P1),
perlakuan padi+azolla+para-para gambas (CRS P2), dan perlakuan
padi+bebek+para-para labu (CRS P3). Setiap perlakuan ditentukan 5 plot
pengamatan yang masing-masing berukuran 5 m x 5 m. Penelitian dilakukan untuk
mengamati populasi dan kelimpahan imago S. incertulas, intensitas serangan, dan
kelimpahan parasitoid pada umur tanaman padi yang berbeda (5, 7, 9 minggu
setelah tanam/MST). Metode yang digunakan untuk mengamati S. incertulas yaitu
secara visual (langsung) dan farmcop. Sedangkan pengamatan parasitoid dilakukan
dengan menggunakan perangkap umpan kepiting dan perangkap pitfall.
Pengamatan secara langsung dilakukan pada 100 rumpun tanaman/plot dan metode
farmcop untuk 3 rumpun padi/plot. Sedangkan perangkap pitfall dipasang 2
buah/plot dan perangkap umpan kepiting sebanyak 1 buah/plot. Sehingga total
sampel pengamatan dari metode visual, metode farmcop, perangkap pitfall, dan
perangkap umpan kepiting berturut-turut sebanyak 2.000 tanaman, 60 rumpun, 40
buah, dan 20 buah. Hasil serangga diidentifikasi hingga tingkat morfospesies.
Adapaun data pendukung yang diambil berupa data cuaca dari BMKG (suhu,
kelembapan) dan wawancara kepada petani pemilik lahan. Selanjutnya, populasi
dan intensitas serangan dianalisis menggunakan analisis ragam. Sedangkan analisis
regresi digunakan untuk menentukan hubungan antara data cuaca (suhu,
kelembapan), kelimpahan parasitoid terhadap kelimpahan S. incertulas serta
intensitas serangannya.
Berdasarkan hasil pengamatan, jumlah individu imago S. incertulas paling
banyak ditemukan pada lahan perlakuan konvensional. Dari hasil analisis ragam,
ii
perlakuan konvensional, integrasi tanaman padi+ikan+azolla, tanaman
padi+azolla+para-para gambas, dan tanaman padi+bebek+para-para labu tidak
mempengaruhi populasi dan intensitas serangan S. incertulas. Kepadatan populasi
dan intensitas serangan S. incertulas paling banyak ditemukan pada perlakuan K
terutama saat tanaman padi berumur 7 mst. Selanjutnya, dari hasil analisis regresi
kepadatan populasi S. incertulas hanya berkorelasi dengan kelembapan. Akan
tetapi, intensitas serangan S. incertulas dapat berkorelasi dengan suhu, kelembapan,
dan kelimpahan parasiotid</description><date>2022-07-08</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196368/1/Dina%20Afifah%20Putri.pdf</identifier><identifier> Putri, Dina Afifah and Dr. Akhmad Rizali,, S.P., M.Si (2022) Populasi Dan Intensitas Serangan Penggerek Batang Padi Kuning, Scirpophaga Incertulas Walker (Lepidoptera: Crambidae) Pada Sistem Pertanian Padi Kompleks Di Desa Sukorejo, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0522040196</relation><identifier>0522040196</identifier><recordID>196368</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Putri, Dina Afifah Dr. Akhmad Rizali,, S.P., M.Si |
title |
Populasi Dan Intensitas Serangan Penggerek Batang
Padi Kuning, Scirpophaga Incertulas Walker (Lepidoptera:
Crambidae) Pada Sistem Pertanian Padi Kompleks Di Desa
Sukorejo, Kabupaten Malang |
publishDate |
2022 |
isbn |
9780522040197 |
topic |
632.6 Animal pests |
url |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196368/1/Dina%20Afifah%20Putri.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196368/ |
contents |
Tanaman padi Oryza sativa L. merupakan komoditas utama yang memiliki
peran krusial dalam ketahanan pangan nasional. Jumlah konsumsi beras mengalami
peningkatan dari tahun 2020 sebanyak 1,308 kg kapita per minggu menjadi 1,392
kg kapita per minggu pada tahun 2021. Tingginya angka permintaan dan konsumsi
menyebabkan tanaman padi banyak dibudidayakan dalam skala luas. Akan tetapi,
dalam dalam proses budidaya terdapat gangguan berupa serangan hama salah
satunya penggerek batang padi kuning Scirpophaga incertulas Walker
(Lepidoptera: Crambidae). Hama tersebut dapat menyerang pada fase vegetatif
maupun generatif sehingga menyebabkan tanaman padi mengalami sundep dan
beluk. Kerugian yang ditimbulkan dapat mencapai 90%, bahkan tidak jarang petani
mengalami gagal panen. Di sisi lain, penerapan sistem pertanian padi kompleks
merupakan inovasi peningkatan biodiversitas agroekosistem dengan
mengintegrasikan antara tanaman padi dengan azolla, ikan, bebek, dan tanaman
pematang. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepadatan
populasi, dan intensitas serangan S. incertulas pada sistem pertanian padi kompleks.
Penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember 2021 hingga April 2022 di
lahan pertanian milik petani Desa Sukorejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Desain sistem pertanian padi kompleks yang digunakan
terdiri atas perlakuan konvensional (K), perlakuan padi+ikan+azolla (CRS P1),
perlakuan padi+azolla+para-para gambas (CRS P2), dan perlakuan
padi+bebek+para-para labu (CRS P3). Setiap perlakuan ditentukan 5 plot
pengamatan yang masing-masing berukuran 5 m x 5 m. Penelitian dilakukan untuk
mengamati populasi dan kelimpahan imago S. incertulas, intensitas serangan, dan
kelimpahan parasitoid pada umur tanaman padi yang berbeda (5, 7, 9 minggu
setelah tanam/MST). Metode yang digunakan untuk mengamati S. incertulas yaitu
secara visual (langsung) dan farmcop. Sedangkan pengamatan parasitoid dilakukan
dengan menggunakan perangkap umpan kepiting dan perangkap pitfall.
Pengamatan secara langsung dilakukan pada 100 rumpun tanaman/plot dan metode
farmcop untuk 3 rumpun padi/plot. Sedangkan perangkap pitfall dipasang 2
buah/plot dan perangkap umpan kepiting sebanyak 1 buah/plot. Sehingga total
sampel pengamatan dari metode visual, metode farmcop, perangkap pitfall, dan
perangkap umpan kepiting berturut-turut sebanyak 2.000 tanaman, 60 rumpun, 40
buah, dan 20 buah. Hasil serangga diidentifikasi hingga tingkat morfospesies.
Adapaun data pendukung yang diambil berupa data cuaca dari BMKG (suhu,
kelembapan) dan wawancara kepada petani pemilik lahan. Selanjutnya, populasi
dan intensitas serangan dianalisis menggunakan analisis ragam. Sedangkan analisis
regresi digunakan untuk menentukan hubungan antara data cuaca (suhu,
kelembapan), kelimpahan parasitoid terhadap kelimpahan S. incertulas serta
intensitas serangannya.
Berdasarkan hasil pengamatan, jumlah individu imago S. incertulas paling
banyak ditemukan pada lahan perlakuan konvensional. Dari hasil analisis ragam,
ii
perlakuan konvensional, integrasi tanaman padi+ikan+azolla, tanaman
padi+azolla+para-para gambas, dan tanaman padi+bebek+para-para labu tidak
mempengaruhi populasi dan intensitas serangan S. incertulas. Kepadatan populasi
dan intensitas serangan S. incertulas paling banyak ditemukan pada perlakuan K
terutama saat tanaman padi berumur 7 mst. Selanjutnya, dari hasil analisis regresi
kepadatan populasi S. incertulas hanya berkorelasi dengan kelembapan. Akan
tetapi, intensitas serangan S. incertulas dapat berkorelasi dengan suhu, kelembapan,
dan kelimpahan parasiotid |
id |
IOS4666.196368 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2022-12-06T07:28:24Z |
last_indexed |
2022-12-06T07:28:24Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751456447804211200 |
score |
17.538404 |