Eksplorasi Khamir Rizosfer Pada Tanaman Padi Dan Kemampuan Antagonismenya Terhadap Pyricularia Oryzae Cav. Penyebab Penyakit Blas

Main Authors: Primayuri, Deviana, Dr. Anton Muhibuddin,, SP., MP, Dr. Ir. Mintarto Martosudiro,, MS.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196359/1/Deviana%20Primayuri.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196359/
Daftar Isi:
  • Penyakit blas (Pyricularia oryzae) merupakan penyakit penting padi pada fase vegetatif hingga generatif yang dapat menimbulkan kehilangan hasil. patogen ini menyerang beberapa bagian padi seperti daun, leher daun, batang, maupun biji. Selain itu, patogen ini juga menyerang pada semua fase pertumbuhan dimulai dari persemaian hingga sebelum panen. Selain itu P.oryzae mampu membentuk ras baru dalam waktu yang singkat. Upaya alternatif dalam mengendalikan patogen P. oryzae yakni memanfaatkan khamir sebagai agen hayati dengan pemanfaatan khamir rhizosfer. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh khamir yang memiliki potensi yang terbaik dalam menghambat perkembangan patogen P.oryzae serta mengkaji mekanisme yang dihasilkan dalam serta senyawa antagonis nya. Penelitian ini meliputi isolasi P.oryzae, eksplorasi khamir rizosfer, uji antagonis, identifikasi molekuler, pengamatan mekanisme penghambatan menggunakan SEM, dan uji aktivitas enzim hidrolitik (kitinase dan selulase). Eksplorasi khamir rizosfer didapatkan 8 isolat yang diuji antagonismenya terhadap patogen P.oryzae. Pengujian antagonis dihasilkan tiga khamir yang memiliki kemampuan daya hambat tertinggi meliputi khamir KRDP6, KRDP7, dan KRDP9. Selanjutnya ketiga khamir terbaik memiliki mekanisme antibiosis terhadap patogen P. oryzae dengan ditandai oleh adanya zona bening diantara koloni khamir dan koloni patogen P.oryzae. Mekanisme penghambatan juga diamati menggunakan SEM dihasilkan adanya mekanisme mikoparasitisme oleh isolat W. onychis dan KRDP9, serta mekanisme antibiosis dengan adanya hifa yang mengalami plasmolisis. Konsentrasi dan aktivitas kitinase tertinggi dihasilkan oleh perlakuan P.oryzae + W. onychis, sedangkan konsentrasi dan aktivitas enzim selulase tertinggi dihasilkan oleh perlakuan P.oryzae + KRDP9.