Pengaruh Video “Jurnal Rosa” Dalam Media Sosial Instagram Dan Tiktok Terhadap Perubahan Rasa Ingin Tahu Masyarakat Mengenai Kearifan Lokal Suatu Pohon

Main Authors: Wiranto, Cornelius Aryo Kusumo, Ir. Effy Yuswita,, M. Si., Anisa Aprilia,, SP., MP., M. BA.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196353/1/CORNELIUS%20ARYO%20KUSUMO%20WIRANTO.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196353/
Daftar Isi:
  • Seiring dengan perkembangan teknologi internet, jumlah pengguna media sosial di Indonesia pun cenderung meningkat. Jumlah pengguna media sosial yang masif ini membuat masyarakat Indonesia semakin terkoneksi satu sama lain dan membuat informasi juga menyebar lebih cepat. Namun, hal ini dapat berdampak negatif. Salah satu dampak buruk dari tingginya pengguna media sosial yakni meningkatkan penyebaran berita bohong karena masyarakat cenderung menerima informasi begitu saja. Hal ini terjadi karena rendahnya kemampuan berpikir kritis masyarakat. Salah satu informasi yang sering tersebar di masyarakat yakni mitos tentang pohon. Mitos merupakan salah satu bentuk dari kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai bermanfaat bagi masyarakat. Masyarakat perlu meningkatkan rasa ingin tahu terhadap kearifan lokal agar dapat menggali nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan. Rasa ingin tahu ini dapat ditingkatkan melalui cara yang dekat dengan kehidupan kita, yakni melalui video di media sosial. Sebelumnya, peneliti pernah membuat beberapa video berjudul Jurnal Rosa yang berisi penjelasan dari mitos pohon yang beredar di masyarakat. Jurnal Rosa sendiri membahas mitos dan fakta tentang beberapa pohon dan menampilkannya di TikTok dan Instagram TV. Jurnal Rosa menjadi inovasi yang dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan rasa ingin tahu masyarakat terhadap kearifan lokal mengenai tumbuhan. Dari video ini, peneliti ingin menganalisis pengaruh dari media sosial terhadap peningkatan rasa ingin tahu. Metode penelitian yang digunakan yakni metode dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen posttest-only control group design. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 26 April 2021 sampai dengan 7 Juni 2021 dengan lokasi responden di Pulau Jawa dan Sumatera. Teknik penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode non-probability sampling dengan purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 66 responden dengan pembagian jumlah responden yang sama rata untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner online. Analisis data yang dilakukan yakni menggunakan analisis statistik deskriptif. Variabel yang digunakan yakni video yang terdiri dari indikator jumlah video yang ditonton serta dan rasa ingin tahu mengenai kearifan lokal yang terdiri dari indikator rasa ingin tahu epistemic diversive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video Jurnal Rosa mampu meningkatkan rasa ingin tahu responden terhadap mitos lain tentang tumbuhan, di mana sebanyak 69,70% responden mengatakan ingin mencari tahu mitos lainnya. Peningkatan rasa ingin tahu tersebut dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, jumlah video yang ditonton, dan tingkat kepercayaan responden terhadap mitos. Semakin tinggi ii tingkat pendidikan, maka semakin besar pula persentase responden yang ingin mencari tahu mengenai mitos lain setelah menonton video Jurnal Rosa. Kemudian semakin banyak video yang ditonton, maka persentase responden yang menjawab ya untuk mencari mitos lain akan semakin berkurang. Lebih lanjut lagi, responden yang mengalami peningkatan rasa ingin tahu paling tinggi terhadap mitos tumbuhan adalah responden yang merasa ragu-ragu terhadap kebenaran suatu mitos. Berdasarkan perbandingan dengan kelompok kontrol, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rasa ingin tahu antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Rata-rata skor rasa ingin tahu pada kelompok kontrol adalah 53,68% atau berada pada kategori interval netral. Sedangkan rata-rata skor rasa ingin tahu pada kelompok eksperimen adalah 57,14% atau berada pada kategori interval netral Persentase yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen terjadi karena video Jurnal Rosa mampu menyadarkan responden akan knowledge gap yang dimilikinya dan mampu meningkatkan awareness responden terhadap topik mitos tumbuhan. Saran yang dapat diberikan untuk pelaku usaha di bidang agribisnis, baik di sektor on-farm dan off-farm, dapat menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kegiatan usahanya, namun dengan tetap memperhatikan relevansinya dengan kondisi sekarang. Bagi pemerintah, diharapkan mampu mengembangkan sistem informasi untuk menyebarluaskan informasi mengenai kearifan lokal sehingga masyarakat dapat menemukan informasi tersebut dengan mudah. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan mampu mencari responden lebih banyak lagi untuk kedua kelompok dan melakukan pemerataan penyebaran kuesioner kepada masing- masing tingkat pendidikan dan kelompok umur sehingga peneliti dapat mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut dengan pengaruh video untuk meningkatkan rasa ingin tahu. Selain itu, peneliti selanjutnya juga dapat melakukan analisis lebih mendalam mengenai efektivitas video untuk meningkatkan rasa ingin tahu