Pengaruh Berbagai Pola Tumpangsari Pare (Momordica Charantia L) Dan Tomat (Solanum Lycopersicum L) Terhadap Kompetisi Dan Hasil
Main Authors: | Blessya, Christabel Putik, Dr. Anna Satyana Karyawati, SP. MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196352/1/Christabel%20Putik%20Blessya.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196352/ |
Daftar Isi:
- Tumpangsari adalah praktik menanam dua atau lebih tanaman dalam jarak dekat. Tumpangsari bermanfaat untuk memperoleh efisiensi lahan, efisiensi nutrisi, dan peningkatan biodiversitas yang selaras dengan pengendalian organisme penggangu tanaman. Tumpangsari dapat juga dilakukan di pematang sawah dan diharapkan optimalisasi penggunaan lahan pematang sawah ini akan berdampak baik pada padi dan tanaman lain. Efek merugikan yang dikhawatirkan akan muncul akibat metode tumpangsari adalah kontaminasi zat melalui transfer zat secara horizontal antar tanaman (Lewerenz et al., 2020). Dalam penelitian ini akan diteliti dengan menggabungkan penanaman pare dan tomat bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh pertumbuhan pare dan tomat serta hasil panen tanaman tersebut. Penelitian dimulai dari bulan Januari hingga Mei 2022 di Desa Sukorejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Tahapan penelitian meliputi penanaman dan pemeliharaan komoditas, pengamatan pertumbuhan, dan uji organoleptic. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara non faktorial. Total perlakuan yaitu 5 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Uji organoleptic menggunakan uji diskriminasi triangle test untuk menilai 30 panelis terhadap produk. Variabel pengamatan pada penelitian adalah pengamatan, pertumbuhan, komponen dan kualitas hasil. Pengamatan pertumbuhan terdiri atas pengamatan jumlah daun (helai), panjang tanaman (cm), diameter batang (cm) dan luas daun (cm2). pengamatan komponen hasil terdiri atas pengamatan bobot buah segar per tanaman (g/tanaman), bobot buah segar per buah (gram/buah), jumlah buah (buah) dan hasil panen pare dan tomat (ton/ha). Analisa kompetisi menggunakan nisbah kesetaraan lahan (NKL), agresivitas, dan rasio kompetisi. Analisa data pertumbuhan akan dianalisis ragam dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Analisa data organoleptic akan dimasukkan ke dalam Minitab untuk diolah lebih lanjut dan dievaluasi dengan rumus 1-proportion. Penilaian ekonomi menggunakan R/C ratio. Berdasarkan nilai NKL, tanaman pare dan tomat layak ditanam secara tumpangsari. Berdasarkan nilai agresivitas dan rasio kompetisi, daya saing tomat lebih besar daripada pare dalam semua pola tumpangsari kecuali pada pola tanam berseling 2:1 (Tomat + Pare + Tomat). Tidak terdapat perubahan rasa pada buah pare maupun tomat berdasarkan uji organoleptik. Semua pola tanam tumpangsari layak diusahakan karena memiliki R/C Ratio lebih dari 1.