Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Melakukan Peralihan Usahatani Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill) Ke Usahatani Jeruk Keprok Batu 55 (Citrus Reticulata B.) Di Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Main Authors: Efridatika, Ayu, Ir. Edi Dwi Cahyono,, M. Agr, Sc.Ph.D, Sugeng Riyanto,, SP, M.Si
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196343/1/Ayu%20Efridatika.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196343/
Daftar Isi:
  • Penurunan produktivitas buah Apel Manalagi di Kota Batu dapat dilihat secara nyata berdasarkan jumlah pohon produktif hingga jumlah produksi yang dirasa mengkhawatirkan karena buah apel merupakan komoditas unggulan hingga dijadikan sebagai maskot Kota Batu. Salah satu penyebab penurunan produktivitas buah apel dikarenakan adanya kegiatan peralihan usahatani ke komoditas Jeruk Keprok Batu 55 yang ditunjukan dengan meningkatnya pohon produktif buah jeruk dari tahun ketahun. Penelitian ini disusun dengan tujuan: (1) mendeskripsikan kondisi peralihan usahatani yang dilakukan oleh petani Apel Manalagi ke Jeruk Keprok Batu 55, (2) mengidentifikasi adanya minat petani untuk beralih kembali membudidayakan Apel Manalagi, (3) mengidentifikasi dan mendeskripsikan faktor yang mempenngaruhi keputusan petani melakukan peralihan pada komoditas usahataninya. Penelitian berlangsung di Desa Bulukerto yang merupakan salah satu sentra produksi Apel Manalagi di Kota Batu yang dilakukan mulai bulan Januari-Mei 2022. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling dengan total 72 responden yang telah melakukan peralihan usahatani Apel Manalagi ke Jeruk Keprok Batu 55 dan tergabung dalam tiga kelompok tani di Desa Bulukerto yaitu Sri Mulyo 1, Sri Mulyo 2, dan Sri Makmur. Faktor-faktor yang diamati meliputi karakteristik petani dan karakteristik inovasi. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, uji regresi linear berganda, dan uji asumsi klasik. Kondisi peralihan usahatani yang dilakukan dilakukan secara gamblang dan diikuti oleh petani lain yang telah merasakan hasil dari kegiatan peralihan. Sebanyak 32 petani dengan presentase sebesar 44,4% memiliki minat untuk kembali membudidayakan Apel Manalagi, sedangkan sebanyak 40 petani dengan presentase sebesar 55,6% tidak memiliki minat untuk kembali membudidayakan Apel Manalagi. Selain itu, faktor yang mempengaruhi keputusan petani beralih komoditas usahatani baik secara simultan maupun secara parsial adalah 1) karakteristik petani meliputi usia, pendidikan, dan luas lahan, serta 2) karakteristik inovasi meliputi keuntungan relatif, kesesuaian, kerumitan, ketercobaan, dan kerterlihatan