Potensi Antijamur Ekstrak Biji Adas (Foeniculum Vulgare) Terhadap Colletotrichum Sp. Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah Cabai Rawit (Capsicum Frutescens)
Main Authors: | Rizki, Awanda Zidni, Dr. Ir. Mintarto Martosudiro,, MS., Dr. Anton Muhibuddin,, SP., MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196342/1/Awanda%20Zidni%20Rizki.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196342/ |
Daftar Isi:
- Cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibutuhkan oleh masyarakat di Indonesia. Kebutuhan cabai rawit setiap tahun meningkat sesuai peningkatan jumlah penduduk. Produksi cabai rawit harus di tunjang dengan kegiatan budidaya yang tepat. Penyebab penurunan angka hasil cabai rawit sebagian besar disebabkan oleh penyakit antraknosa. Penyakit ini di sebabkan oleh Colletotrichum sp. Pengendalian Colletotrichum sp. umumnya menggunakan pestisida kimia namun menyebabkan pencemaran lingkungan dan mengganggu kesehatan makhluk hidup lainnya. Penggunaan pestisida nabati dari biji adas adalah salah satu solusi yang dapat digunakan menekan pertumbuhan Colletotrichum sp. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan 2 Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Balai Materia Medika Batu, PT. Glora Djaja Laboratorium Surabaya, dan Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya. Penelitian ini dimulai dengan mengisolasi jamur Colletotrichum sp., membuat ekstrak biji adas, uji GC-MS, uji penghambatan pertumbuhan Colletotrichum sp. secara in-vitro dan in-vivo, dan pengamatan morfologi jamur menggunakan mikroskop elektron (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa Ekstrak biji adas mengandung senyawa turunan minyak atsiri dan fenol, meliputi Anethol 81.10%, Benzena 1.82%, Fenol 1.81%, dan 2-Methoxy-4-vinylphenol 1.23%. Pemberian ekstrak biji adas dengan berbagai tingkat konsentrasi mampu menghambat pertumbuhan hingga 84% berdasarkan hasil uji in-vitro, in-vivo. Pemberian ekstrak biji adas juga mampu melisis miselium Colletotrichum sp. pada pengamatan morfologi secara mikroskopis menggunakan mikroskop elektron (SEM).