Pengaruh Naungan Dan Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan Awal Pada Jahe (Zingiber Officinale R.)

Main Authors: Azmi, Abdul Hakim, Dr. Ir. Didik Hariyono,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196313/1/Abdul%20Hakim.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196313/
Daftar Isi:
  • Jahe putih besar dalam bahasa latin (Zingiber officinale var. officinale R.) adalah salah satu rempah paling penting dan banyak digunakan di seluruh dunia. Meskipun tanaman rempah-rempah ini digunakan secara global dan menjadi komoditas ekspor andalan nasional, upaya ekstensifikasi lahan areal tanam jahe belum sepadan dengan produktivitas budidaya yang dilakukan petani, ini terbukti dengan menurunnya nilai produktivitas setelah dilakukan upaya ekstensifikasi lahan. Ekstensifikasi budidaya jahe biasa dilakukan melalui pola campur atau agroforestri di sektor kehutanan. Diperlukan kajian budidaya jahe terhadap naungan dan cekaman air. Sehingga diperoleh intensitas naungan dan cekaman air sebagai tempat tumbuh yang optimal. Penelitian dilaksanakan di Kota Kediri, Kecamatan Mojoroto, Kelurahan Dermo pada bulan April 2020 hingga Agustus 2020. Berada di ketinggian 40-50 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara berada di kisaran 26-31o C. Alat yang digunakan dalam penelitian berupa timbangan digital, polybag sebagai wadah media tanam, cangkul, meteran, gembor, moisture meter, ember, paranet, kayu sebagai penyangga naungan, kamera, label penelitian, dan ATK. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: bibit jahe gajah, pupuk organik, sekam, urea, SP 36, dan KCl. Rancangan lahan yang digunakan adalah rancangan tersarang/nested design dengan 2 faktor. Faktor 1 adalah cekaman air (0%, 25%, 50%, dan 75%). Faktor 2 adalah naungan (0%, 25%, 50%, dan 75%). Dari 2 faktor tersebut diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 48 satuan percobaan. Setiap satuan kombinasi perlakuan terdiri dari 6 sampel. Sehingga jumlah keseluruhan tanaman adalah 288 tanaman. Parameter yang diamati meliputi luas daun (cm 2 .rumpun-1 ), jumlah daun, tinggi batang (cm), jumlah anakan, bobot kering tajuk (g.rumpun-1 ), bobot kering akar (g.rumpun-1 ), bbobot kering rimpang (g.rumpun-1 ). Data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan yang diperoleh pada variabel pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam uji F dengan taraf 5 % untuk mengetahui adanya interaksi antar perlakuan. Apabila terjadi interaksi pada setiap perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan. Terjadi interaksi antara naungan dengan cekaman air pada semua parameter pertumbuhan tinggi tanaman, julah daun, luas daun, dan jumlah anakan. Terjadi interaksi antara naungan dengan cekaman air pada parameter panen bobot kering tajuk & bobot kering rimpang. Tanaman jahe yang diberi perlakuan naungan 25% dengan cekaman air 25% memiliki pertumbuhan dan hasil (bobot kering) lebih tinggi 211% dibanding tanaman jahe yang diberi perlakuan naungan 0% dengan cekaman air 0%