Pilihan Sekolah Atau Bekerja: Analisis Pada Anak Usia Sekolah Menengah Pertama Di Indonesia

Main Authors: Wicaksono, Kurniawan Agung, Prof. Devanto Shasta Pratomo,, S.E., M.Si., Ph.D
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196228/1/KURNIAWAN%20AGUNG%20WICAKSONO.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196228/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan pilihan untuk sekolah atau bekerja, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan pengaruh dari kemiskinan rumah tangga terhadap kecenderungan anak memilih sekolah atau bekerja. Penelitian ini memfokuskan pada anak dalam rentang usia 12-16 tahun. Dengan menggunakan data dari survei penduduk antar sensus (SUPAS) tahun 2015, serta metode analisis regresi multinomial logit, penelitian ini membagi variabel dependen kedalam empat kategori antara lain “tidak sekolah dan tidak bekerja”, “sekolah”, “bekerja”, dan “sekolah sambil bekerja”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah status disabilitas, usia, jenis kelamin, kemampuan berbahasa Indonesia, kepemilikan rumah, sumber penerangan utama, pendidikan kepala rumah tangga, dan lapangan usaha kepala rumah tangga. Dengan mengusung pendekatan kemiskinan multidimensional, dalam penelitian ini kemiskinan diproxikan ke dalam status sosial-ekonomi rumah tangga melalui variabel status kepemilikan rumah, sumber penerangan utama, dan pendidikan kepala rumah tangga. Berdasarkan hasil analisis didapatkan temuan bahwa peluang anak untuk memilih sekolah 48 kali lebih tinggi daripada peluang anak untuk memilih bekerja. Hasil penelitian menyebutkan faktor yang memdorong anak untuk memilih sekolah adalah jenis kelamin, kemampuan berbahasa Indonesia, kepemilikan rumah KRT, sumber penerangan listrik, pendidikan KRT, serta KRT yang bekerja di sektor jasa. Sedangkan faktor yang mendorong anak untuk memilih bekerja adalah usia anak, dan KRT yang bekerja di sektor pertanian. Selain itu hasil penelitian yang menunjukkan anak yang tinggal dalam rumah tangga dengan kemiskinan lebih cenderung memilih bekerja, sedangkan kecenderungannya memilih sekolah lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tinggal dalam rumah tangga norma