Identifikasi Parameter Mikrobiologi Pada Air Kran Siap Minum Di Jalan Besar Ijen Kota Malang

Main Authors: Kaffah, Nabila Shilmi, Putri Setiani,, ST, MES, Ph.D, Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196172/1/Nabila%20Shilmi%20Kaffah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196172/
Daftar Isi:
  • Setiap manusia membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk air minum. Kebutuhan akan air minum dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sebagai upaya untuk memberikan pelayanan kebutuhan air minum bagi masyarakat, PDAM Kota Malang melakukan inovasi dalam rangka usaha peningkatan pelayanan air minum kepada pelanggan. Program tersebut yaitu Zona Air Minum Prima (ZAMP). Namun akses masyarakat terhadap air dengan kualitas siap minum perlu ditingkatkan, mengingat bahwa berbagai penyakit bawaan air dapat timbul akibat meminum air dengan kualitas yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Sesuai dengan persyaratan parameter mikrobiologis dalam Permenkes No. 492 Tahun 2010, jumlah bakteri Eschericia coli dan Coliform pada air minum tidak boleh lebih dari 0 MPN/100 ml. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan bakteri Total Coliform dan E. coli di air kran siap minum Jalan Ijen Kota Malang apakah layak untuk diminum, mengetahui pengolahan air minum yang diterapkan PDAM Kota Malang dan menentukan korelasi antara kandungan Total Coliform dan bakteri Escherichia coli dengan sisa klor pada jaringan pipa distribusi. Terdapat 5 titik pengambilan sampel yang tersebar di Jalan Besar Ijen Kota Malang. Kegiatan sampling air kran dilakukan dalam 1 hari dengan 3 ulangan di 3 waktu berbeda (pagi, siang, dan sore). Parameter yang digunakan oleh peneliti adalah suhu dan kelembapan udara, debit, suhu, pH, TDS, sisa klor, dan total coliform. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif untuk mengetahui kandungan cemaran bakteri digunakan metode perhitungan Most Probable Number (MPN). Dilakukan juga pemeriksaan lain laboratorium terhadap sejumlah sampel untuk melihat apakah kualitas air memenuhi standar kualitas mikrobiologis sebagai air minum. Berdasarkan penelitian nilai rata-rata suhu dan kelembapan udara berkisar 25,1oC dan 73% di pagi hari, 29oC dan 58% di siang hari serta 28,8 oC dan 62,7% di sore hari. Debit minimum aliran terdapat di titik kran 5 sebesar 25×10-5 m3/s dan debit maksimum berada pada titik kran 4 sebesar 70,67×10-5 m3/s. Nilai rata-rata suhu air berada pada kisaran 25-27 oC di pagi hari, 26-28 oC di siang hari, dan 26-27 oC di sore hari. Nilai rata-rata pH sudah memenuhi baku mutu karena memiliki rentang 7,36-8,58. Sedangkan jumlah TDS yang diperoleh berkisar dari 200 ppm hingga 242 ppm. Pengukuran menunjukkan kadar klorin bebas yang bervariasi di setiap titik kran air siap minum dengan rentang antara 0,01-0,5 mg/l, hal ini disebabkan jarak antara kran air siap minum dengan reservoir dan penyimpanan sampel air. Dari pengujian dengan MPN, kandungan bakteri Total Coliform dan bakteri Escherichia coli pada kelima titik kran air siap minum adalah 0 MPN/100 ml. Tidak adanya kedua bakteri tersebut menandakan bahwa sistem pengolahan pada kran air siap minum telah efektif dalam membunuh bakteri coliform dan E.coli, air baku yang digunakan berasal dari sumber air pegunungan yang sangat jernih dan terjaga kualiatasnya, serta perawatan unit kran air siap minum juga sudah baik. Secara garis besar, keseluruhan air kran siap minum di Jalan Besar Ijen Kota Malang sudah layak minum.