Identifikasi Karakteristik Produk Mikro Bio-Char dari Arang Hasil Pirolisis Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Menggunakan Ball Mill
Main Authors: | Safira, Laila, Hendrix Yulis Setyawan,, STP. M.Si, Ph.D, Aunur Rofiq Mulyarto, STP, M.Sc |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196151/1/Laila%20Safira.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196151/ |
Daftar Isi:
- Kelapa sawit adalah jenis tanaman tahunan yang tumbuh di daerah tropis. Produktivitas tanaman kelapa sawit terus meningkat dimana tahun 2020 total produksi nasional sebesar 48.2 juta ton dan luas area perkebunannya mencapai 14.8 juta hektare (ha). Tingginya produktivitas tanaman kelapa sawit membuat limbahnya meningkat, salah satunya TKKS. TKKS merupakan limbah padat dengan presentase terbanyak sebesar 22% dibandingkan limbah lain, namun pemanfaatannya masih terbatas, sehingga perlu pengolahan lanjut. Salah satu alternatif pengolahan limbah TKKS yaitu dimanfaatkan sebagai micro bio-char. Proses pembuatan micro bio-char diawali dengan pirolisis untuk mendapatkan bio-char. Hasil pirolisis kemudian diayak dengan mesh 100 agar ukurannya seragam, lalu digiling pada ball mill untuk dijadikan micro bio-char. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu pirolisis dan waktu ball mill terhadap karakteristik proksimat dan distribusi ukuran partikel pada micro-biochar TKKS serta mengetahui perlakuan terbaik micro-biochar TKKS. Rancangan penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan yaitu suhu pirolisis dan waktu ball mill yang masing - masing terdiri dari 3 level. Pada perlakuan suhu yang digunakan adalah 400°C, 500°C, dan 600°C, sedangkan perlakuan waktu yang digunakan yaitu 24 jam, 48 jam, dan 72 jam menggunakan ball mill. Masing – masing diulang 3 kali sehingga menghasilkan 27 satuan percobaan. Dari hasil pengulangan tersebut akan dilakukan karakterisasi yang meliputi pengujian kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat (fixed carbon), volatile matter, nilai kalor, dan PSA. Selanjutnya seluruh data yang diperoleh dianalisis menggunakan aplikasi SPSS dengan metode two-way ANOVA untuk karakteristik proksimat, dan regresi linier berganda untuk anaslisi hasil PSA. Penentuan perlakuan terbaik dilakukan menggunakan metode multiple attribute Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel suhu berpengaruh signifikan terhadap kadar air, kadar kalor, dan kadar karbon terikat, namun tidak berpengaruh signifikan pada kadar abu dan kadar zat terbang. Pada variabel waktu ball mill dan interaksi antara suhu dengan waktu ball mill tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian. Pada analisis hasil PSA didapatkan bahwa interaksi antara suhu dan lama wkatu dapat mempengaruhi rata-rata ukuran partikel produk. Perlakuan terbaik dalam penelitian ini yaitu perlakuan dengan menggunakan suhu pirolisis 600°C dan waktu ball mill ball mill 24 jam. Hasil analisis berdasarkan perlakuan terbaik micro biochar tandan kosong kelapa sawit tersebut menghasilkan kadar air sebesar 6,09%, kadar abu 14,78%, kadar zat terbang 13,97%, kadar kalor 6128,86 cal/gram, kadar karbon terikat 65,16%. Rata-rata distribusi ukuran partikel terkecil terdapat pada perlakuan suhu pirolisis 600°C selama 72 jam sebesar 3,04μm. Perbaikan hasil penelitian adalah memperpanjang range penelitian dengan mempersempit selisih waktu ball mill ball mill untuk mendapatkan hasil penelitian lebih akurat karena sebelumnya selisih waktu tiap perlakuan terlalu panjang. Selain itu penggunaan metode ball mill masih belum menghasilkan waktu optimum untuk mencapai ukuran partikel yang diinginkan, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai waktu optimum penggunaan ball mill untuk mencapai ukuran yang sesuai.