Ekstraksi dan Karakterisasi Kimiawi Pektin Kasar dari Kulit Jeruk Sitaya (Citrus nobilis var Sitaya) Menggunakan Metode Microwave Assisted Extraction di Balitjestro, Batu
Main Authors: | Pratiwi, Kiki Violita, Mochamad Nurcholis,, STP., M.P., Ph.D, Imro’ah Ikarini,, STP., M.P |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196149/1/Kiki%20Violita%20Pratiwi.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196149/ |
Daftar Isi:
- Jeruk merupakan salah satu komoditas buah unggulan nasional yang keberadaanya tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu balai di Indonesia yang mendapat mandat untuk meneliti jeruk adalah Balitjestro, Batu, Jawa Timur. Pada pembuatan minuman jeruk di Balitjestro, terdapat banyak sekali hasil samping berupa kulit jeruk. Salah satu varietas jeruk yang digunakan adalah Jeruk Sitaya. Hasil samping dari jeruk ini belum dikelola atau dimanfaatkan dengan baik padahal kulit jeruk mempunyai kandungan pektin yang cukup tinggi. Pektin merupakan senyawa polisakarida kompleks dengan komponen utama asam D-galakturonat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pektin kasar dari kulit jeruk dan mengetahui karakteristik kimiawinya. Pektin diekstraksi dari kulit jeruk menggunakan metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Perlakuan yang diberikan yaitu daya sebesar 360, 450, 540, 630, dan 720W selama 2 menit. Pektin kemudian dianalisis karakteristik kimiawinya yang meliputi berat ekivalen, kadar metoksil, kadar asam galakturonat, derajat esterifikasi, dan kadar air. Dari perlakuan tersebut diketahui bahwa perlakuan daya microwave berpengaruh sangat nyata pada taraf p<0,01 terhadap yield pektin. Yield pektin tertinggi diperoleh dari perlakuan daya 720W yaitu sebesar 12,103%. Perlakuan daya microwave tidak berpengaruh nyata terhadap karakteristik pektin kasar kulit jeruk sitaya. Karakteristik pektin kulit Jeruk Sitaya yaitu memiliki berat ekivalen 636,7-715,0 mg; kadar metoksil 3,526-5,022%; kadar asam galakturonat 46,46-55,04%; derajat esterifikasi 42,50-52,17%; dan kadar air 16-59%. Data karakteristik ini lalu dibandingkan dengan karakteristik pektin komersial yang mengacu pada standar mutu pektin. Hasilnya, semua karakteristik pektin yang diekstrak dari limbah kulit jeruk sitaya sesuai dengan standar mutu International Pectin Producers Association (IPPA) kecuali kadar air.