The Beauty Concept In Male Beauty Product Advertisement: A Discourse Analysis
Main Author: | Marinda Huwae, Gabrielle |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196142/1/GABRIELLE%20MARINDA%20HUWAE.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196142/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini menganalisis konsep kecantikan dalam iklan produk kecantikan pria pada slogan dan body text menggunakan model wacana tiga dimensi Fairclough dengan Kerangka. Tujuan dari penelitian ini adalah, (1) untuk mengetahui deskripsi konsep kecantikan yang digambarkan dalam iklan melalui representasi linguistik dari slogan dan body text, (2) untuk menemukan strategi diskursif yang digunakan dalam slogan dan body text iklan untuk menarik penonton. (3) menemukan aspek kritis sosial budaya yang terkandung dalam slogan dan isi teks iklan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis slogan dan body text dari iklan War Paint, Stryx, Boy De Chanel, MMUK Man, dan Benny Hancock. Ada langkah-langkah tampilan untuk mengumpulkan data. Pertama, data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan mengunjungi situs resmi masing-masing merek. Langkah selanjutnya adalah menuliskan slogan dan body text masing- masing merek. Terakhir, penulis menyusunnya ke dalam tabel yang berisi nama merek, slogan, dan teks isi. Untuk menganalisis data, penulis menggunakan kerangka tiga dimensi Fairclough. Temuan penelitian menunjukkan bahwa representasi leksikal berperan besar dalam mendeskripsikan konsep kecantikan dalam iklan produk kecantikan pria, khususnya kata sifat. Produser iklan menggunakan representasi diri yang positif untuk membujuk pemirsa dengan mudah. Hasil dari praktik diskursif berikut ini, penulis menemukan bahwa strategi wacana yang digunakan pada kelima merek dalam slogan dan isi teks iklan tersebut adalah interdiscursivity, intertextual chains, dan manifest intertextuality. Untuk aspek sosial budaya, penulis menemukan bahwa kata-kata yang terdapat dalam iklan mereka dianggap memiliki kontrol atau kekuasaan atas orang-orang dalam aspek sosial. Oleh karena itu, iklan-iklan tersebut menyatukan ideologi tentang apa itu kecantikan bagi laki-laki.