Efektivitas Biokoagulan Kulit Pisang Kepok (Musa Acuminata >< Musa Balbisiana) dalam Menurunkan Turbiditas, TSS, BOD, dan COD pada Air Limbah Industri Tahu
Main Authors: | Pratama, Fathoni Gilang, Prof. Dr. Ir Ruslan Wirosoedarmo,, MS., Dr. Ir. Alexander Tunggul, S H, MT |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196105/1/Fathoni%20Gilang%20Pratama.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196105/ |
Daftar Isi:
- Tahu merupakan makanan yang terdiri dari bahan dasar kacang kedelai yang telah dihancurkan dan proteinnya digumpalkan. Produksi tahu yang dilakukan masih secara tradisional, sehingga tidak adanya sistem yang mengatur pembuangan air limbah hasil dari pembuatan tahu tersebut. Air limbah industri tahu merupakan salah satu sumber pencemar yang masih minim dalam pengolahan limbahnya. Oleh karena itu, perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan karena dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kualitas air. Salah satu tahapan dari pengolahan air limbah industri tahu yaitu dengan koagulasi-flokulasi. Dalam proses tersebut partikel koloid diendapkan dengan bahan kimia yang disebut koagulan. Untuk jenis koagulan ada dua yaitu koagulan anorganik dan organik. Namun penggunaan koagulan anorganik dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Bahan koagulan anorganik yang sering digunakan sebagai koagulan adalah kapur(tawas), poli elektrolit (organik sintesis), dan poly alumunium chloride (PAC). Oleh karena itu dikembangkan biokoagulan yang ada disekitar dan dapat dijumpai dengan mudah, salah satunya adalah kulit pisang kepok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis efektif dan persentase efektivitas biokoagulan kulit pisang kepok dalam menurunkan nilai turbiditas, TSS BOD, dan COD pada pengolahan air limbah industri tahu. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jar test. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa biokoagulan kulit pisang kepok dapat dimanfaatkan sebagai biokoagulan untuk pengolahan air limbah industri tahu dengan dosis efektifnya 1 gr / 500ml dapat menurunkan turbiditas sebesar 70,2%, TSS sebesar 74,9%, BOD sebesar 63,51%, dan COD sebesar 52,21% pada air limbah industri tahu.