Analisis Energi Distilator Surya Tipe Piramida Bak Tunggal dengan Proses Kondensasi pada Cerobong

Main Authors: Baihaqi, Fajar Kurnia, Dr. Ir. Gunomo Djoyowasito,, MS, Dr. Ir. Ary Mustofa Ahmad,, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196099/1/Fajar%20Kurnia%20Baihaqi.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196099/
Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sebagian besar daerahnya adalah lautan. Tidak jarang daerah yang mengalami krisis air bersih. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan potensi air yang ada yaitu air laut. Karena memiliki salinitas yang tinggi, sebelum dimanfaatkan maka air laut harus diolah terlebih dahulu. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan yaitu dengan prinsip distilasi. Pada prinsipnya distilasi merupakan cara untuk mendapatkan air bersih melalui proses penyulingan. Alat ini memanfaatkan proses kondensasi dengan sumber panas dari energi sinar matahari yang dapat ditemukan setiap harinya untuk memanaskan air yang ada dalam alat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kondensasi pada cerobong terhadap kuantitas air tawar dan mendapatkan perbandingan unjuk kerja distilator terhadap kondensasi pada cerobong dan didalam ruang kondensasi. Pengujian distilator surya ini menggunakan parameter penelitian yaitu suhu permukaan atap bagian dalam dan luar, suhu permukaan dinding bagian dalam dan luar, suhu udara lingkungan, suhu air laut, suhu ruang, suhu basin, intensitas cahaya matahari, kelembaban uadara lingkungan dan ruang evaporasi, kecepatan angin, titik embun, tekanan udara, dandan volume air yang didapatkan. Pengukuran dilakukan setiap satu jam selama 12 jam. Paramater penelitian digunakan untuk menentukan mekanisme perpindahan energi yang terjadi pada distilator yang meliputi perpindahan panas internal, perpindahan panas eksternal serta kebutuhan panas, dan efisiensi distilator. Dari hasil penelitian, rata-rata parameter ukur lebih tinggi hasil air tawar yang ada di bawah bak penampung jika dibandingkan dengan hasil air tawar pada cerobong. Total kuantitas air tawar selama tiga hari pengamatan sebesar 95,23 ml untuk air tawar pada cerobong dan 585,85 ml untuk air tawar dibawah bak penampung. Rata-rata suhu basin sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata suhu ruang distilator, dengan 39,1 0C untuk suhu basin dan 39,09 0C untuk suhu ruang. Rata-rata penguapan air laut sebesar 580,33 ml sedangkan rata-rata kehilangan air laut sebesar 360,1 ml. Nilai tertinggi rata-rata kehilangan panas total selama tiga hari yaitu 8,6 W. Total kebutuhan panas selama tiga hari pengamatan yaitu sebesar 3751,8 kJ. Nilai rata-rata perpindahan panas evaporasi, radiasi dan konveksi tertinggi pada distilator dengan proses kondensasi pada cerobong sebesar 217,5 W/m2, 74,6 W/m2, dan 27,5 W/m2 sedangkan perpindahan panas konduksi tertinggi sebesar 0,278 W/m2.. Rata-rata efisiensi teoritis dan aktual distilator dengan proses kondensasi pada cerobong yaitu sebesar 16,38% dan 12,76%.