Pengaruh Enkapsulasi Protein Whey-Ekstrak Meniran (Phyllantus Niruri L.,) Menggunakan Hidrolisat Kasein Terhadap Kadar Air, Aw, Kelarutan Dan Sedimentasi
Main Authors: | Hadi, Fahmi Nurul, Dr. Abdul Manab, S.Pt., MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196096/1/Fahmi%20Nurul%20Hadi.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196096/ |
Daftar Isi:
- Susu merupakan cairan yang dihasilkan dari sekresi kelenjar mammae hewan mamalia yang memiliki fungsi utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan gizi hewan yang baru lahir. Dalam susu terdapat dua jenis protein yang paling sering dibahas yakni protein whey dan kasein. Secara klinis, ekstrak meniran telah terbukti bersifat imunostimulan atau mampu merangsang daya tahan tubuh seseorang. protein whey yang mengandung sejumlah besar ikatan disulfida; ini dapat dengan mudah rusak dan mengakibatkan hilangnya struktur kompak sehingga dibutuhkan adanya enkapsulan untuk melindungi protein whey-ekstrak meniran dari kerusakan selama proses spray drying. Hidrolisat kasein digunakan dalam proses enkapsulasi karena adanya interaksi hidrofobik yang dapat menyebabkan turunnya hidrofobisitas dan higroskopisitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh enkapsulasi protein whey-ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.,) menggunakan hidrolisat kasein terhadap kadar air, aktivitas air (aw), kelarutan dan sedimentasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2021 sampai bulan November 2021 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak (THT) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Materi yang digunakan protein whey-ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L.) terenkapsulasi hidrolisat kasein. Metode yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu P0 (Kombinasi ekstrak meniran terenkapsulasi hidrolisat kasein sebanyak 0%), P1 (Kombinasi ekstrak meniran terenkapsulasi hidrolisat kasein sebanyak 2%), P2 (Kombinasi ekstrak meniran terenkapsulasi hidrolisat kasein sebanyak 4%), P3 (Kombinasi ekstrak meniran terenkapsulasi hidrolisat kasein sebanyak 6%) dan P4 (Kombinasi ekstrak meniran terenkapsulasi hidrolisat kasein sebanyak 8%) dengan masing-masing 3 ulangan. Variabel yang diamati adalah kadar air, aktivitas air (aw), kelarutan dan sedimentasi dianalisis menggunakan analisis ragam DMRT (Duncan Multiple Range Test) jika menunjukkan adanya perbedaan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pengaruh enkapsulasi protein whey-ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L.) menggunakan hidrolisat kasein memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap aktivitas air (Aw) namun tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap kadar air, kelarutan dan sedimentasi. Rataan hasil analisis ragam dari P0, P1, P2, P3 dan P4 pada uji kadar air adalah 5,964, 7,235, 6,8752, 6,395 dan 7,173%. Rataan hasil analisis ragam dari P0, P1, P2, P3 dan P4 pada uji Aw adalah 0,64, 0,50, 0,48, 0,39 dan 0,42. Rataan hasil analisis ragam dari P0, P1, P2, P3 dan P4 pada uji kelarutan adalah 69,69, 67,77, 66,50, 63,24 dan 70,00%. Rataan hasil analisis ragam dari P0, P1, P2, P3 dan P4 pada uji sedimentasi adalah 1,85, 1,77, 1,71, 1,58 dan 1,44 g/ml. Penambahan hidrolisat kasein 6% pada larutan protein whey-ekstrak meniran dapat mempertahankan sifat fisik larutan protein whey-ekstrak meniran dilihat dari kadar air dan kelarutan yang tinggi serta memiliki Aw dan sedimentasi yang rendah. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap fortifikasi enkapsulasi protein whey-ekstrak meniran.