Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kerupuk Nasi Dengan Metode Heuristik Silver Meal (Studi Kasus Di UKM Mumbul Food Jaya Makmur, Pati Jawa Tengah)
Main Authors: | Alma’ruf, Fa’iz Yusuf, Aunur Rofiq Mulyarto, STP, M.Sc., Wendra G. Rohmah,, STP, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196092/1/Fa%27iz%20Yusuf%20Alma%27ruf.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196092/ |
Daftar Isi:
- Kerupuk merupakan makanan ringan yang dikonsumsi oleh banyak kalangan. Menurut kementerian pertanian (2019) rata – rata konsumsi kerupuk di Indonesia sebanyak 0.171 ons per minggu. Kerupuk diproduksi oleh perusahaan. Salah satunya adalah UKM Mumbul Food Jaya Makmur. UKM Mumbul Food Jaya Makmur ini memproduksi Kerupuk nasi rasa bawang. Sebuah industri produksinya tidak akan jalan jika bahan baku tidak tersedia. Pada UKM ini sedang mengalami permasalahan pada persediaan bahan baku. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis pengendalian bahan baku pada seluruh bahan baku yang digunakan pada UKM tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sistem pengendalian bahan baku yang telah diterapkan oleh UKM Mumbul Food Jaya Makmur dan mengetahui pengendalian persediaan bahan baku optimal dengan menggunakan metode heuristik silver meal. Penelitian ini menggunakan metode silver meal heuristik. Metode silver meal menggunakan pendekatan dengan mempertimbangkan kapasitas gudang. Perhitungan metode silver meal dilakukan beberapa tahap. Perhitungan dimulai dari mencari komponen biaya persediaan seperti biaya pesan dan biaya simpan, kemudian dilakukan peramalan permintaan dengan metode time series, selanjutnya perhitungan metode silver meal dan terakhir dihitung safety stock dan reorder point. Peramalan permintaan menggunakan aplikasi minitab 20. Hasil perhitungan kemudian akan dibandingkan dengan metode pengendalian persediaan yang diterapkan oleh UKM saat ini. Berdasarkan Hasil penelitian diketahui Metode pengendalian persediaan bahan baku yang diterapkan adalah gabungan antara penerapan Fixed Order Quantity (FOQ) dan Period Order Quantity (POQ). Biaya persediaan dengan metode oleh perusahaan sebesar Rp. 4.392.367,67. Hasil penelitian dengan metode silver meal didapatkan biaya persediaan sebesar Rp. 1.260.134,30. Biaya total persediaan dengan safety stock dan silver meal didapatkan sebesar Rp. 1.297.670,18. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah metode yang diterapkan di perusahaan adalah Fixed Order Quantity (FOQ) dan Period Order Quantity (POQ). Penerapan FOQ terdapat pada kuantitas pembelian bahan baku sedangkangkan POQ terdapat pada frekuensi pemesanan bahan baku. Frekuensi dan kuantitas dari masing masing bahan baku berbeda. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa metode silver meal melakukan penghematan biaya persediaan bahan baku. Metode silver meal melakukan penghematan sebesar Rp. 3.094.697,49 atau sebesar 70,45%. Saran yang dapat diberikan adalah penelitian berikutnya dapat melengkapi data historis lebih baik agar peramalan lebih akurat dan melengkapi data kebutuhan selama waktu lead time sehingga perhitungan safety stock juga lebih akurat