Produksi Induk Berdasarkan Struktur Populasi Dan Calf Crop Pada Sapi Peranakan Ongole (PO) Kebumen
Main Authors: | Astuti, Erlina Tri, Dr. Ir. Kuswati,, MS., IPM., ASEAN Eng. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196090/1/Erlina%20Tri%20Astuti.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196090/ |
Daftar Isi:
- Populasi sapi potong di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 17.440.393 ekor, pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 18.053.710 ekor atau 3,39%. Jawa Tengah berkontribusi untuk populasi sapi potong nasional sebesar 10,32% pada tahun 2021. Upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi adalah dengan mengoptimalkan aspek produksi dan reproduksi serta manajemen pemeliharaan ternak lokal di wilayah pembiakan, sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang memiliki kualitas tinggi. Usaha pembiakan menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan industri peternakan, namun kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi baik jumlah ataupun mutunya. Penyebabnya adalah sulitnya mengidentifikasi kantong-kantong ternak di daerah wilayah pembiakan serta mutasi yang tidak terkontrol. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui produksi induk berdasarkan calf crop dan struktur populasi pada sapi Peranakan Ongole Kebumen. Penelitian ini dilakukan di Desa Sitiadi, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen pada bulan Januari sampai Februari 2022. Materi yang digunakan adalah sapi Peranakan Ongole Kebumen milik peternak rakyat. Jumlah responden 152 orang dan total ternak 341 ekor. Alat yang digunakan yaitu pita ukur dan mistar ukur. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pemilihan lokasi dan pengambilan sampel secara purpossive sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan karakteristik kuantitatif dianalisis secara statistik deskriptif dengan menghitung nilai rataan (x̅) dan standar deviasi (sd). Hasil penelitian berdasarkan analisis deskriptif sapi Peranakan Ongole Kebumen di Desa Sitiadi menunjukkan struktur populasi yang terdiri dari 21,70% jantan dan 78,30% betina (16,13% anak, 10,26% muda, dan 51,91% dewasa) dengan rasio 1 : 3,6. Nilai persentase induk sebesar 63,34%, calf crop 57,87%, tingkat kelahiran 36,59%, tingkat kematian 0,29%, dan natural increase 36,30%. Hasil penelitian karakteristik kuantitatif ukuran tinggi gumba pada sapi Peranakan Ongole Kebumen betina secara berurutan PI2 dan PI4 yaitu 127,17±7,90 cm dan 132,05±4,21 cm. Panjang badan secara berurutan 132,51±11,71 cm dan 134,68±6,71 cm. Ukuran Lingkar dada secara berurutan 153,80±15,90 cm dan 166,23±10,40 cm. Indeks kepala pada sapi Peranakan Ongole Kebumen betina memiliki panjang kepala secara berurutan 46,77±4,41 cm dan 50,18±4,41 serta lebar kepala secara berurutan 19,80±1,45 cm dan 21,05±1,13 cm. Jumlah ukuran tubuh pada PI2 dan PI4 (tinggi gumba, panjang badan, dan lingkar dada) sapi Peranakan Ongole Kebumen yang memenuhi standar tentang galur sapi Peranakan Ongole Kebumen yaitu sebesar 21,67% dari total induk. Karakteristik kualitatif sapi Peranakan Ongole Kebumen memiliki warna dominan putih, terdapat lingkar mata hitam, warna muzzle hitam, warna tubuh putih, warna bulu ekor hitam memanjang, warna teracak hitam, warna pantat putih dengan bentu lurus,warna vulva merah muda hitam dan campur, warna kaki putih, dahi cembung dan hidung rata, memiliki tanduk, memilik punuk dan gelambir tebal berlipat-lipat dengan membentuk garis lurus tidak putus mulai dari dagu sampai ke ambing. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa produksi induk sapi Peranakan Ongole Kebumen berdasarkan struktur populasi di dominasi oleh betina dewasa dengan nilai calf crop sebesar 57,87% serta natural increase 36,30%. Karakteristik kualitatif telah sesuai syarat galur Sapi Peranakan Ongole Kebumen dan karakteristik kuantitatif induk (tinggi gumba, panjang badan, dan lingkar dada) yang memenuhi syarat sebesar 21,67%.