Profil Pengaruh Antikoagulan Terhadap Penurunan D-dimer pada Pasien COVID-19 Derajat Sedang hingga Berat atau Kritis di RSUD Kabupaten Kediri
Main Authors: | Nurlitasari, Jasisca, Dra. Apt. Diana Lyrawati, M.Kes., PhD, Dr. Apt. Valentina Yurina, M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196086/1/Jasisca%20Nurlitasari.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196086/ |
Daftar Isi:
- COVID-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan yang diikuti dengan respon imun tubuh. Salah satu manifestasi klinis COVID-19 adalah gangguan koagulasi yang ditandai dengan peningkatan kadar D-dimer dan dapat meningkatkan risiko mortalitas. Penggunaan terapi antikoagulan yang tepat dapat menurunkan mortalitas akibat gangguan koagulasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil penggunaan antikoagulan untuk menurunkan nilai D-dimer pada pasien COVID-19 di RSUD Kabupaten Kediri. Metode yang digunakan adalah restrospektif menggunakan data rekam medis pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat di RSUD Kabupaten Kediri periode Januari-November 2021 dan analisis data dilakukan menggunakan uji wilcoxon. Total 97 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu COVID-19 derajat sedang 32 pasien dan derajat berat 65 pasien. Tidak ditemukan pasien COVID-19 kritis pada studi ini. Mayoritas pasien, derajat sedang maupun berat, menerima 1 macam antikoagulan. Antikoagulan yang digunakan terbanyak adalah fondaparinux (42.3%), disusul dengan rivaroxaban (25%), heparin (16.7%), enoxaparin (14.6%), dan edoxaban (1.4%). Durasi penggunaan antikoagulan median 6 hari (rentang 2-28 hari) pada derajat sedang dan 5 hari (rentang 1-22 hari) pada derajat berat. Pemberian antikoagulan menurunkan kadar D-dimer pada 54.2% (26/48) derajat sedang (p=0.044) dengan rerata 3,11 ± 3,4 dan 63% (17/27) pasien derajat berat (p=0.003) dengan rerata 3,89 ± 3,61. Total pasien meninggal 29% (28/97) dengan rerata nilai D-dimer akhir >6.32, sedangkan pasien penyitas rerata nilai D-dimer akhir <2.8. Jadi pemberian antikoagulan tunggal atau kombinasi dapat menurunkan nilai D-dimer pada pasien COVID-19 derajat sedang sampai berat.