Evaluasi Pemakaian Injeksi Furosemid terhadap Kadar Elektrolit pada Pasien Gagal Jantung Dirawat Inap Intensive Cardiac Care Unit (ICCU) RSUD Bangil
Main Authors: | Fitriyah, Lailatul, apt. Efta Triastuti, S.Si., M.Farm.Klin., Ph.D., Dr. apt. Valentina Yurina, S.Si., M.Si. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196083/1/Lailatul%20Fitriyah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196083/ |
Daftar Isi:
- Gagal jantung merupakan masalah kesehatan dengan mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Penyebab gagal jantung salah satunya hipertensi atau kardiomiopati, kelainan katup, dan segala kelainan pada jantung. Furosemid bekerja dengan meningkatkan ekskresi natrium dalam urin. Furosemid injeksi banyak diberikan kepada pasien yang mengalami kelebihan cairan atau edema serta mengatasi gejala sesak napas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh terapi injeksi furosemid terhadap kadar elektrolit pada pasien gagal jantung dirawat inap ICCU Rumah Sakit Umum Daerah Bangil. Penelitian ini bersifat non-eksperimental (analitik observasional) dengan rancang penelitian pengumpulan data sekunder berupa rekam medis secara retrospektif dengan subjek sejumlah 54 orang. Hasil penelitian menunjukkan terapi injeksi furosemid intravena yang paling banyak digunakan adalah regimen 1x40 mg pada 20 pasien (37%). Hasil uji hipotesis menggunakan One Way ANOVA untuk kadar natrium, kalium, dan klorida dengan nilai p > 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan statistik antara frekuensi dosis pemberian furosemid terhadap kadar elektrolit. Outcome berupa edema pada 59,3% pasien menunjukkan respon yang baik yakni tidak mengalami edema dan 40,7% masih mengalami edema. Nilai respiratory rate pada 59,3% masih tinggi yang menandakan masih mengalami sesak napas. Efektivitas kelompok regimen terapi 1x20 mg, 2x20 mg, dan 1x40 mg menunjukkan respon yang baik pada keadaan edema. Efektivitas kelima kelompok regimentasi furosemid pada nilai respiratory rate adalah sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara statistik. Hiponatremia, hipokalemia, dan hipokloremia ditemukan pada pasien dengan regimen terapi 3x40 mg, 1x40 mg, dan 1x20 mg.