Optimasi Persediaan Bahan Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) (Studi Kasus pada UD Mega Sari Sidoarjo)

Main Authors: Afrianti, Dila Riska, Dr. Retno Astuti,, STP., MT, Aunur Rofiq Mulyarto,, STP., M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196080/1/Dila%20Riska%20Afrianti.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196080/
Daftar Isi:
  • Kerupuk merupakan produk makanan kering yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan komponen terbesarnya adalah pati. Salah satu industri yang memproduksi kerupuk di Kabupaten Sidoarjo adalah UD Mega Sari yang terletak di Desa Balong Garut, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo. Usaha ini memproduksi jenis kerupuk ceriping pedas dengan nama dagang Ceriping Pedas Kompas. UD Mega Sari memiliki jumlah permintaan kerupuk yang cenderung fluktuatif yang menyulitkan perusahaan untuk memprediksi ataupun menentukan kebijakan yang tepat dalam mengendalikan persediaan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi. Hal tersebut menyebabkan pemiliki kesulitan mengatur jumlah persediaan dan jadwal pemesanan sehingga sering terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan melakukan perbaikan terhadap kinerja dari metode persediaan yang telah diterapkan oleh UD Mega Sari selama ini serta untuk mengetahui penerapan metode EOQ dalam optimasi persediaan di UD Mega Sari. Penelitian ini menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk mengendalikan persediaan bahan baku. Penggunaan metode EOQ membantu dalam menentukan jumlah pemesanan ekonomis, mengetahui saat yang tepat melakukan pemesanan kembali serta mengetahui total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengendalikan persediaan. Tahapan dalam penelitian ini yaitu meramalkan permintaan bahan baku, menghitung biaya-biaya yang dibutuhkan untuk mengendalikan persediaan, dan membandingkan total biaya persediaan antara metode yang dipakai perusahaan dengan metode EOQ untuk mengetahui metode mana yang lebih baik. Hasil yang diperoleh dari penerapan metode EOQ yaitu mengetahui kuantitas pemesanan optimal singkong 16.086,73 kg, tepung tapioka 29.343,14 kg, bawang putih 95,06 kg, cabai merah 95,06 kg dan garam 743,29 kg. Total biaya pesediaan menggunakan metode EOQ memiliki nilai sebesar Rp 1.710.587.874,91 sedangkan total biaya persediaan dengan kuantitas pemesanan mempertimbangkan ketentuan supplier memiliki nilai sebesar Rp 1.748.780.379,04. Selisih total biaya persedian antara kedua perhitungan tersebut sebesar Rp 38.192.522,13 atau terjadi perubahan total biaya persediaan sebesar 2,23% dari total biaya lama. Total biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan UD Mega Sari sesuai kebijakan perusahaan adalah sebesar Rp 2.117.641.700,28. Apabila total biaya metode EOQ yang mempertimbangkan ketentuan supplier dibandingkan dengan total biaya sesuai kebijakan perusahaan maka diperoleh penghematan biaya sebesar Rp 368.861.303,24 atau 17,42%. Perhitungan total biaya menggunakan metode EOQ memperoleh hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan perhitungan total biaya menggunakan kebijakan perusahaan. Hal tersebut membuktikan bahwa penerapkan metode EOQ mampu memberikan penghematan pada perhitungan biaya total persediaan bahan baku sehingga tujuan dari metode EOQ dapat tercapai yaitu, meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk persediaan bahan baku. Hal yang harus dilakukan oleh UD Mega Sari agar dapat melakukan pengendalian persediaan menggunakan metode EOQ yaitu menyesuaikan kapasitas gudang penyimpanan bahan baku, memperhatikan sifat atau karakteristik bahan yang disimpan, dan mencatat dengan lengkap semua kegiatan pengendalian persediaan yang dilakukan UD Mega Sari.