Evaluasi Performansi Rantai Pasok Berkelanjutan Pada Keripik Apel Menggunakan Integrasi Quality Function Deployment (QFD), Fuzzy Analytical Network Process (FANP), Dan Data Envelopment Analysis (DEA)
Main Authors: | Ramadan, Awal, Wike Agustin Prima Dania,, STP., M.Eng., PhD, Dr. Siti Asmaul Mustaniroh,, STP., MP. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196068/1/Awal%20Ramadan.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196068/ |
Daftar Isi:
- Provinsi Jawa Timur merupakan penghasil apel terbesar di Indonesia dengan Kota Batu dengan produksi sekitar 55.891 Ton. Banyaknya tanaman apel di Kota Batu menjadi peluang dalam pengolahan pangan berbasis apel salah satunya adalah keripik apel. UKM keripik apel memiliki potensi sebagai sentra produksi unggulan daerah, karena melimpahnya apel yang merupakan bahan utama dalam pembuatan keripik apel. Salah satu untuk mengoptimalkan rantai pasok adalah performansi rantai pasok berkelanjutan dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Permasalahan yang terjadi dalam UKM keripik apel dalam aspek ekonomi yaitu harga buah apel naik di musim kemarau dan pemasaran yang turun pada bulan Februari dan Maret. Indikator permasalahan pada aspek lingkungan di UKM keripik apel yang terjadi adalah penumpukan limbah kulit buah apel. Permasalahan yang terjadi dalam aspek sosial di UKM keripik apel Kota Batu ialah tenaga kerja kebanyakan dari sekitar UKM berdampak menimbulkan performansi kerja yang kurang baik. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis tingkat performansi rantai pasok keripik apel di UKM Kota Batu serta menentukan strategi perbaikan untuk peningkatan performansi rantai pasok keripik apel di UKM Kota Batu. Variabel rantai pasok berkelanjutan terdiri dari input dan output. Variabel input terdiri dari persediaan bahan baku, biaya produksi, harga produk, ketepatan pengiriman, harga bahan baku, panjang rantai pasok, pergantian karyawan per tahun, penggunaan IT. Variabel output terdiri dari pendapatan, emisi karbon dan jumlah tenaga kerja. Pada penelitian yang menjadi populasi akses sejumlah 17 UKM keripik apel dengan kriteria kapasitas produksi minimal 300 kg per hari, produk tidak repacking menggunakan teknik purposive sampling. Pemilihan responden menggunakan pakar yang terdiri dari pemilik UKM. Pengukuran performansi rantai pasok input yang digunakan adalah variabel BSC yang terdiri dari 4 perspektif BSC yaitu perspektif proses internal, pelanggan, keuangan, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Metode yang digunakan pada penelitian Gabungan dari ketiga metode QFD, FANP, dan DEA akan mendapatkan tingkat performansi rantai pasok keripik apel di UKM Kota Batu serta dapat memberikan usulan terkait strategi perbaikan untuk meningkatkan performansi rantai pasok keripik apel di Kota Batu. Tingkat kepentingan faktor perilaku kinerja adalah biaya produksi (0.16), biaya bahan baku (0.15), persediaan bahan baku (0.14), ketepatan pengiriman (0.14), harga produk (0.13), panjang rantai pasok (0.12), penggunaan IT (0.12), dan pergantian karyawan per tahun (0.03). Hasil penilaian tingkat efisiensi kinerja mitra dan UKM keripik apel dari 17 UKM, terdapat 2 mitra yang tidak efisien, yaitu D3 dengan skor efisiensi 0,973 dan D4 dengan skor efisiensi 0,957. Strategi perbaikan yang dapat dilakukan UKM keripik apel di Kota batu adalah mengurangi biaya produksi, perjanjian antara supplier dan petani, implementasi teknologi informasi. penggunaan jenis transportasi lain, dan penambahan tenaga kerja yang terampil diperlukan UKM agar dapat mencapai tujuan.