Asuhan Keperawatan Pada Tn. M dengan Masalah Keperawatan Utama Risiko Syok pada Diagnosis Medis Open Fraktur Femur Sinistra dan Fraktur Pelvis di Ruangan IGD Rumah Sakit Umum Daerah Kota Malang
Main Authors: | Windarti, Wahyu Indah, Ns. Suryanto, S.Kep, M.Nurs, PhD, Ns. Ike Nesdia Rahmawati, S.Kep, M.Kep |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196047/1/Wahyu%20Indah%20Windarti.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196047/ |
Daftar Isi:
- Fraktur atau patah tulang merupakan masalah kesehatan akibat gangguan atau hilangnya integritas tulang, periosteum atau jaringan yang berada di sekitarnya. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2017 hingga 2018 terdapat 5,6 juta orang meninggal dunia dan 1,3 juta orang mengalami fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. Sedangkan di Indonesia sendiri Fraktur merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit Jantung Koroner dan Tuberculosis. Fraktur ekstremitas bawah memiliki angka kejadian sekitar 20% dari semua fraktur, dengan fraktur yang paling sering terjadi yaitu fraktur tibia (40,2%), diikuti dengan fraktur femur (40,1%). Melihat permasalahan tingginya angka kejadian trauma dan patah tulang pada ekstrimitas bagian bawah dan buruknya komplikasi yang akan dialami oleh pasien apabila kejadian ini tidak ditangani dengan baik, diperlukan pemahaman mengenai penyakit ini oleh tenaga medis agar dapat memberikan penanganan yang lebih komprehensif. Untuk itu penulis melakukan studi kasus dengan tujuan menjelaskan penatalaksanaan kegawatdaruratan pada pasien fraktur femur terbuka di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kota Malang. Hasil laporan kasus ditemukan data Tn.M mengeluhkan nyeri di pada pangkal paha kiri. Nyeri yang dirasakan seperti tertindih benda berat, menjalar hingga pantat, skala nyeri 8 dan dirasakan terus-menerus sejak jatuh serta memberat saat kaki tidak sengaja digerakkan. Klien juga mengeluhkan adanya perdarahan yang tidak kunjung berhenti. Sedangkan pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaam umum tampak nyeri berat, meringis kesakitan, dan kesadaran kompos mentis, Tekanan darah 60/52 mmHg; Nadi: 102x/menit; RR: 23x/menit; Suhu: 35,4°C; SpO2: 90%. Terdapat luka di bagian bawah pantat dengan panjang 2cm, lebar 1 cm, kedalaman 1 cm. perdarahan aktif dan pelvis nyeri saat digerakkan. Sedangkan pada ekstremitas bawah terdapat edema di pangkal paha sebelah kiri. Nyeri tekan (+), akral hangat, CRT < 2 detik, tonus otot ekstremitas bawah 5/tidak terkaji. Berdasarkan data tersebut didapatkan masalah keperawatan risiko syok, nyeri akut dan gangguan integritas jaringan. Sedangkan intervensi yang diberikan meliputi manajemen syok dengan resusitasi cairan dan monitoring hemodinamik, manajemen nyeri baik farmakologis maupun nonfarmakologis berupa relaksasi napas dalam, dan rawat luka. Asuhan keperawatan yang diberikan pada Tn.M telah disesuaikan dengan SDKI, SLKI dan SIKI sehingga asuhan keperawatan dilakukan secara optimal dan sistematis.