Asuhan Keperawatan Pada Tn. S dengan Cva Thrombosis + Hiperglikemi + Renal Failure Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rs Panti Waluya Sawahan Malang
Main Authors: | Paramita, Widyadara, Dr. Ahsan, S.Kp, M.Kes, Ns. Ikhda Ulya, S.Kep, M.Kep |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196046/1/Widyadara%20Paramita.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196046/ |
Daftar Isi:
- Stroke atau Cerebrovascular Accident (CVA) adalah gangguan fungsi otak yang muncul secara mendadak, dapat berlangsung selama 24 jam atau lebih, akibat dari gangguan peredaran darah yang ada di otak. Akibat dari perdarahan tersebut maka sebagian dari otak tidak mendapatkan pasokan darah yang membawa oksigen yang dibutuhkan otak, sehingga mengalami kematian sel atau jaringan. Prevalensi stroke di Indonesia menurut (Riskesdas, 2018) sebanyak 713.783 orang dengan mayoritas yang mengalami stroke yaitu perempuan (358.056 orang). Di Jawa Timur, prevalensi masyarakat yang mengalami stroke yaitu 75.490 orang dengan kelompok umur terbanyak antara usis 15-24 yaitu sebanyak 15.036 orang dan mayoritas jenis kelamin yang terbanyak yaitu perempuan sebanyak 38.613 orang. Tujuan umum dari Karya Ilmiah Akhir ini untuk mempelajari asuhan keperawatan pada pasien stroke thrombosis (non hemoragik) dan memberikan pemahaman kepada penulis agar dapat berpikir logis dan ilmiah sesuai dengan realita yang ada di lahan untuk membahas asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik. Pada hasil pemeriksaan head to toe, pada bagian kepala terdapat luka di kening, pasien mengatakan sesuatu tidak jelas (parese) dan pada bagian perut terdapat nyeri tekan pada bagian epigastrium dan beberapa hasil laboratorium yang memiliki nilai abnormal. Dari pengkajian yang dilakukan, didapatkan tiga diagnosis keperawatan yaitu Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif, Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah, dan Nausea. Untuk mahasiswa dapat mencari informasi dan memperluas wawasan mengenai stroke iskemik/stroke infark (non hemoragik) sehingga dapat memberikan pendidikan kesehatan bagi masyarakat mengenai stroke iskemik (non hemoragik) dan faktor-faktor pencetus serta bagaimana pencegahan untuk kasus tersebut. Serta untuk rumah sakit, sebaiknya pasien di beri informasi yang memadai mengenai Stroke Iskemik itu sendiri dan aspek-aspeknya untuk mencegah stroke iskemik (non hemoragik). Dengan di perolehnya informasi yang cukup maka pencegahan pun dapat dilakukan dengan segera. Adapun untuk pasien yang telah mengalami atau menderita Stroke Iskemik (Non Hemoragik), maka harus segera di lakukan perawatan yang intensif.