Uji Performansi Irigasi Tetes (Drip Irrigation) di PT Syngenta Seed Indonesia

Main Authors: Rakhmatiar, Afif Yogi, Dr. Mochamad Bagus Hermanto, STP, M.Sc, Dr.Eng. Akhmad Adi Sulianto,, STP., MT., M.Eng
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196017/1/Afif%20Yogi%20Rakhmatiar.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196017/
Daftar Isi:
  • Air merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberlangsungan makhluk hidup. Air merupakan kebutuhan utama dalam bidang pertanian. Tanpa adanya air, tanaman budidaya tidak akan bisa tumbuh dengan baik atau bahkan tidak bisa tumbuh sama sekali. Irigasi tetes adalah teknologi yang masih terus dikembangkan. Sistem irigasi ini menyediakan air dengan cara meneteskan air dengan debit yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pengujian performa sistem irigasi diperlukan untuk memberikan gambaran terhadap kinerja sistem irigasi tetes tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari sistem irigasi tetes meliputi performa pompa, pressure compensating emitter, serta menghitung kebutuhan air tanaman berdasarkan keadaan di lahan. Penelitian dilakukan di PT Syngenta Seed Indonesia yang berlokasi di Jl. Kraton Industri Rata no.4, Kecamatan Kraton, Pasuruan, Jawa Timur (-7.6326223, 112.8199540). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengujian dilakukan pada lahan berukuran 1 Ha yang dibagi menjadi 4 Blok. Terdapat 3 pelakuan tekanan pada 0.7 Bar, 1.2 Bar, dan 1.7 Bar, dengan 3 ulangan pada 20 titik di setiap Blok. Pengujian performa pompa menunjukkan bahwa terjadi kehilangan tekanan (headloss) sebesar 0,5-0,6 Bar dari blok yang berdimensi 69x35 m dan 85x35 m. Pengujian sebaran emitter menunjukkan bahwa debit rata-rata dari blok A, B, C dan D adalah 1736 ml pada tekanan 0,7 Bar, 1696 ml pada tekanan 1,2 Bar, dan 1668 ml pada tekanan 1,7 Bar. Nilai CU berkisar diantara 97%-99%, nilai CV berkisar diantara 2%-3%, nilai EU berkisar diantara 94%- 98%, dan nilai EA berkisar diantara 92%-97%. Pada perhitungan kebutuhan air tanaman, didapatkan nilai ETc pada setiap fase pertumbuhan secara berurutan adalah 1,247 mm/hari, 2,493 mm/hari, 3,584 mm/hari, dan 2,182 mm/hari. Seluruh parameter menunjukkan performa yang sangat baik. Pada pressure compensating emitter, besar debit berbanding terbalik dengan tekanan. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi tekanan yang diberikan kepada pressure compensating emitter, titik minimum compensating inlet pressure (MICP) akan dicapai, sehingga emitter dapat mempertahankan output yang konstan. Tekanan pada range 1,2 Bar – 1,7 Bar dipilih karena standar deviasinya yang kecil dan pada tekanan tersebut didapatkan stabilitas sistem yang baik karena emitter telah mencapai MICP. Menggunakan tekanan 1,2 Bar, lama waktu pengairan (durasi irigasi) yang diperoleh pada fase initial stage adalah 9-10 menit, pada fase crop developing stage 18-19 menit, pada mid-season stage 27- 28 menit, dan pada fase late season stage 16-17 menit.