Pengaruh Pemberian Kurkumin Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) dan Aktivitas Glutation Peroksidase (GPx) Jaringan Hati pada Tikus Fibrosis Hati Akibat Induksi Karbon Tetraklorida (CCl4)
Main Authors: | Helena, -, dr. Supriono,, Sp.PD – KGEH, dr. Syifa Mustika, Sp.PD – KGEH |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195931/1/Helena.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195931/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Stres oksidatif berperan penting dalam patogenesis fibrosis hati. Malondialdehid (MDA) merupakan produk akhir dari peroksidasi lipid pada membran sel, yang paling sering digunakan sebagai penanda stres oksidatif biologis. Glutation Peroksidase (GPx) adalah enzim antioksidan endogen yang berperan menjaga integritas jaringan dari kerusakan oksidatif. Kurkumin sebagai antioksidan,antiinflamasi, antifibrotik dipercaya sebagai salah satu terapi baru yang dapat memicu regresi fibrosis hati. Saat ini belum banyak penelitian mengenai regresi fibrosis hati yang digambarkan dengan perbaikan kadar MDA jaringan hati dan aktivitas GPx jaringan hati terhadap pemberian kurkumin. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pemberian kurkumin terhadap kadar MDA dan aktivitas GPx jaringan hati pada tikus fibrosis hati. Metode: Penelitian eksperimental in vivo pada tikus jantan Rattus novergicus strain wistar dengan studi acak lengkap. Terdapat 8 kelompok, masing-masing terdiri dari 4 tikus. Kelompok Kontrol Positif (K-pos) dipapar CCl4 (karbon tetraklorida) 1cc/kgbb 2x perminggu intraperitoneal selama 9 minggu untuk membentuk fibrosis F3. Kelompok Kontrol Negatif (K-neg) diinjeksi NaCl 0,9%. Setelah diinjeksi CCl4, Kelompok Kontrol (KK) diberikan plasebo dan Kelompok Perlakuan (KP2, KP5 dan KP9) diberikan kurkumin 200mg/kgbb per oral masing-masing selama 2, 5 dan 9 minggu. Dilakukan analisis kadar MDA dan aktivitas GPx jaringan hati dengan menggunakan uji Mann-Whitney, uji t independen, uji pengaruh dan lama pemberian kurkumin dengan uji Kruskal-Wallis dan ANOVA. Hasil: Terdapat peningkatan kadar MDA jaringan hati namun tidak signifikan secara statistik dan peningkatan signifikan aktivitas GPx jaringan hati pada tikus fibrosis hati. Pemberian kurkumin menurunkan kadar MDA jaringan hati yang signifikan pada KP5 dan KP9 dan meningkatkan aktivitas GPx jaringan hati yang signifikan pada KP5. Kesimpulan: Terdapat peningkatan kadar MDA dan peningkatan aktivitas GPx jaringan hati pada tikus fibrosis hati. Terdapat penurunan kadar MDA dan penurunan aktivitas GPx jaringan hati pada regresi fibrosis hati spontan. Pemberian kurkumin menurunkan kadar MDA jaringan hati secara signifikan setelah minggu ke-5 dan meningkatkan aktivitas GPx jaringan hati secara signifikan hanya pada minggu ke-5. Terdapat korelasi antara lama pemberian kurkumin dengan penurunan kadar MDA dan penurunan aktivitas GPx jaringan hati pada regresi fibrosis hati.