Analisis Pengaruh Pendapatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Sebagai Mediator Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Jawa Timur
Main Authors: | Zainuddin, Akhmad, Prof. Munawar Ismail,, SE., DEA., Ph.D., Dr. Multifiah,, SE., MS., Prof. Dr. Ghozali Maski,, SE., MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195904/1/Akhmad%20Zainuddin.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195904/ |
Daftar Isi:
- Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung pendapatan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi dengan belanja daerah sebagai variabel mediator. Secara lebih rinci, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh: (1) pendapatan daerah terhadap belanja daerah, (2) pendapatan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota, (3) belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota, dan (4) pendapatan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi dengan belanja daerah sebagai mediator. Wilayah studi ini adalah Provinsi Jawa Timur dengan 38 Kabupaten/Kota sebagai unit analisisnya, dengan cakupan periode antara tahun 2012-2016. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Pendapatan daerah dalam penelitian ini dijabarkan ke dalam empat variable, yaitu pajak daerah, dana bagi hasil pajak provinsi, dana bagi hasil pajak pusat, dan dana alokasi umum. Sedangkan belanja daerah dijabarkan ke dalam dua variabel, yaitu belanja pegawai serta belanja barang/jasa dan modal. Dari empat variabel pendapatan daerah hanya dana bagi hasil pajak pusat dan dana alokasi umum yang berpengaruh positif terhadap belanja pegawai. Selanjutnya tiga variabel pendapatan daerah berpengaruh terhadap belanja barang/jasa dan modal, yaitu pajak daerah dan dana alokasi umum yang berpengaruh positif, kemudian dana bagi hasil pajak pusat berpengaruh negatif. Sementara itu, variabel pendapatan daerah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi hanya dua, yakni dana bagi hasil pajak pusat yang berpengaruh positif dan dana alokasi umum yang berpengaruh negatif. Dari sisi belanja, hanya belanja pegawai yang memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan belanja barang/jasa dan modal tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini hanya menemukan dua variabel pendapatan daerah yang berdampak tidak langsung positif terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu dana bagi hasil pajak pusat dan dana alokasi umum. Dampak tidak langsung itu hadir jika dimediatori oleh belanja pegawai. Implikasinya, hanya pendapatan daerah yang dibelanjakan untuk membiayai belanja pegawai saja yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota.