Pemanfaatan Tepung Daun Talas Terfermentasi Kapang Trichoderma viride Sebagai Bahan Alternatif Dalam Formulasi Pakan Ikan Lele (Clarias gariepinus)
Main Authors: | Rachmawati, Nandya Fitri, Dr. Ir. Arning Wilujeng Ekawati,, MS, Dr. Ir. Yahya, M. P. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195841/1/Nandya%20Fitri%20Rachmawati.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195841/ |
Daftar Isi:
- Ikan lele adalah ikan yang banyak dibudidayakan oleh pembudidaya. Dalam budidaya kualitas pakan sangat diperhatikan, terutama kandungan gizinya.Selama ini gizi protein pakan ikan tinggi diperoleh dari tepung ikan, akan tetapi harganya kurang ekonomis. Maka tepung ikan disubstitusi oleh tepung daun talas yang harganya ekonomis, akan tetapi serat kasar yang dikandung 17 % sedangkan kebutuhan ikan lele akan serat kasar berkisar 3-10 %. Oleh karena itu, tepung daun talas perlu difermentasi dengan Trichoderma viride untuk menurunkan serat kasarnya dan dapat menunjang pertumbuhan ikan lele. Penggunaan bahan baku lokal tepung daun talas terfermentasi diharapkan dapat menjadi alternatif dalam formulasi pakan ikan lele. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Teknologi Perikanan Divisi Perekayasaan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya dengan tujuan untuk mendapatkan waktu fermentasi yang optimal dalam proses fermentasi tepung daun talas dan memperoleh dosis tepung daun talas hasil fermentasi yang dapat dimanfaatkan dalam formula pakan ikan lele. Jenis bahan fermentasi yang digunakan adalah Trichoderma viride yang diperoleh dari Laboratorium Pusat Peneitian Biologi (LIPI). Proses fermentasi dilakukan selama 5,7 dan 9 hari, dengan dosis 3% dan diinkubasi pada suhu ruang (300C) untuk memperoleh hasil fermentasi terbaik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan tiga ulangan berdasarkan kandungan pakan percobaan dengan iso protein 30,22% dan iso energi 3.600 kkal/kg. Lima perlakuan substitusi tepung daun talas terfermentasi terhadap tepung ikan yang berbeda, meliputi perlakuan A (0%), B (5%), C (10%), D (15%) dan E (20%). Pada uji coba biologis pakan percobaan, bobot rata-rata benih ikan lele yang digunakan yaitu bobot 5-9 gram selama 30 hari. Paremeter utama yang diamati meliputi kelulushidupan (survival rate), laju pertumbuhan spesifik (specific growth rate), rasio konversi pakan (feed convertion ratio), rasio efisiensi protein (protein efficiency ratio), retensi protein, retensi energi dan daya cerna nutrien. Hasil penelitian tahap 1 diperoleh lama fermentasi tepung daun talas dengan Trichoderma viride terbaik dalam menurunkan serat kasar yaitu selama 7 hari. Dengan hasil proksimat protein 22,07 %, lemak 7,13 %, abu 11,34 %, serat kasar 6,88 %, selulosa 16,88 %, aktivitas enzim selulase 3,03 IU/ml, glukosa 0,54 % dan nilai asam amino esensial (histidine 0,31, threonine 0,11, arginine 0,57, methionine 0,48, valine 0,64, phenyalanine 0,65, isoleucine 0,53, leucine 0,86 dan lysine 0,98). Hasil penelitian tahap 2 menunjukkan bahwa penggunaan protein tepung daun talas (Colocasia esculenta L.) terfermentasi Trichoderma viride untuk mensubstitusi protein tepung ikan dalam formulasi pakan ikan lele (Clarias gariepinus) adalah 20 % untuk laju pertumbuhan spesifik 1,85%BB/hari; rasio konversi pakan 1,42%; rasio efisiensi protein 2,19%; retensi protein 29,73%, retensi energi 19,82%; untuk daya cerna protein 79,64% dan daya cerna energi 59,05%.