Identifikasi Penerapan Fleksibilitas Ruang pada Jakarta Creative Hub terhadap Ragam Aktivitas Ruang
Main Authors: | Kusumawati, Tasya Salsabila, Ir. Rinawati P. Handajani, MT |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195807/1/Tasya%20Salsabila%20Kusumawati.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195807/ |
Daftar Isi:
- Creative Hub atau Ruang Kreatif didefinisikan sebagai tempat dengan bentuk fisik maupun virtual dimana orang-orang kreatif berhimpun dan saling mendukung (Matheson J. & Easson, G., 2015). Di Indonesia, Creative Hub dikategorikan menjadi tiga fungsi, yaitu Creative Space, Co-working Space, dan Makerspace (Siregar, F. & Sudrajat, D., 2017). Creative Hub inisiasi pemerintah pertama di Indonesia adalah Jakarta Creative Hub. Berdiri pada Maret 2017, Jakarta Creative Hub berada dalam arahan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta, dan terletak di lantai 1 Gedung Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat. Terdapat 16 sub-sektor Industri Kreatif yang yang diwadahi terdiri dari pelaku usaha di bidang bidang Kuliner, Fashion, Kriya, TV dan Radio, Penerbitan, Arsitektur, Aplikasi dan Games Developer, Periklanan, Musik, Fotografi, Film, Animasi, Video, Seni Pertunjukkan, Desain Produk, Seni Rupa, Desain Interior, Dan Desain Komunikasi Visual. Sebagai wadah kolaborasi yang menaungi sub-sektor ekonomi kreatif, pemanfaatan ruang-ruang pada Jakarta Creative Hub dibuat dapat menampung beragam jenis aktivitas. Berdasarkan wawancara dengan Divisi Workshop dari Jakarta Creative Hub, Ulfah Khairunnisa, ruang-ruang Jakarta Creative Hub diklaim sebagai ruang yang fleksibel khusunya dari segi pemanfaatan ruang karena adanya tuntutan akan beragamnya kegiatan dari pelaku Industri Kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan fleksibilitas ruang pada Jakarta Creative Hub terhadap ragam aktivitas ruang yang dilakukan pada delapan ruang berdasarkan lima aspek fleksibilitas ruang yang terdiri dari kelancaran aliran (fluidity), serbaguna (versatility), dapat diubah (convertibility), penyesuaian skala (scaleability), dan kemampuan modifikasi (modifiability). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif dengan interpretasi analisis Skala Guttman. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan, Jakarta Creative Hub menerapkan lima aspek fleksibilitas tersebut.