Pengaruh Penambahan Limbah Ampas Kelapa Terhadap Kualitas Kimia Pupuk Kompos Kotoran Domba Dan Limbah Seduhan Kopi

Main Author: Alirah Susanti Pohan, Vinny
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195721/1/Vinny%20Alirah%20Susanti%20Pohan.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195721/
Daftar Isi:
  • Peternak pada umumnya belum memanfaatkan limbah ternaknya seperti feses yang dapat diolah sebagai sumber pupuk organik yang memberikan keuntungan tambahan di sektor pertanian. Kurangnya pengetahuan proses pembuatan pupuk kompos dan kurangnya pemahaman terhadap dampak negatif dari pencemaran lingkungan oleh kotoran ternak adalah hal yang menjadikan peternak untuk tidak memanfaatkan kotoran ternak. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik dari sisa tanaman maupun sisa hewan. Kotoran domba dapat digunakan sebagai bahan organik pada pembuatan pupuk karena kandungan unsur haranya relatif tinggi. Limbah rumah tangga berupa sisa sayuran, ampas, dan sisa bahan organik lainnya yang dapat diolah menjadi pupuk organik karena memiliki unsur hara yang berguna bagi tumbuhan. Dalam penelitian ini menggunakan bahan organik pembuatan pupuk berupa limbah seduhan kopi dan ampas kelapa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kualitas kimia pupuk dari feses domba yang diberi penambahan ampas kelapa dengan metode pengomposan aerob. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Bunga Monstera No. 7-9 Kota Malang. Pengujian kadar C-organik, Rasio C/N, N total dan P dilaksanakan di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur. Pelaksanaan penelitian dimulai pada tanggal 11 Oktober sampai 22 November 2021. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang dilanjutkan dengan Uji Jarak berganda Duncan, apabila terdapat pengaruh yang nyata antar perlakuan. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapang dengan 3 kali pengulangan dan 4 perlakuan yaitu, P0 = 5000 g feses domba, P1 = 5000 g feses domba + 10% ampas kelapa, P2 = 5000 g feses domba + 20 % ampas kelapa dan P3 = 5000 g feses domba + 30 % ampas kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik dengan penambahan ampas kelapa dengan lama inkubasi selama 42 hari tidak berpengaruh nyata pada kandungan N, P dan Rasio C/N artinya sama baiknya antar semua perlakuan dan sudah memenuhi syarat mutu pupuk organik padat dalam SNI 19-7030-2004. Nilai terbaik pada uji kandungan Rasio C/N sebesar 12,70, kandungan N sebesar 2,02%, dan kandungan P sebesar 0,66%. Saran pada penelitian ini adalah perlu adanya penambahan volume bahan organik limbah ampas kelapa yang digunakan pada tiap perlakuan.