Analisa Metode Pelaksanaan serta Penjadwalan terhadap Perubahan Struktur Beton menjadi Struktur Rangka Baja pada Pembangunan Lift Kebakaran Gedung Enterpreneurship dengan mengaplikasikan Building Information Modelling 4D (BIM 4D)
Main Authors: | Rizqi, Muhammad Alfi, Dr. Retno Anggraini, ST., MT., Yohan Lukmantyo, ST. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195691/1/Muhammad%20Alfi%20Rizqi.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195691/ |
Daftar Isi:
- Salah satu factor kemanan yang harus diperhatikan dengan rinci dalam sebuah perencanaan pembangunan adalah terkait bahaya kebakaran, pentingnya sarana pemadam kebakaran, penyelamatan jiwa penghuni bangunan serta penanganan pasca kebakaran perlu perhatian khusus dalam sebuah perencanaan bangunan gedung tingkat tinggi. Pada bangunan Gedung KDP Entrepreneurship Universitas Brawijaya ini di rencanakan akan menggunakan Gedung lift kebakaran untuk memnuhi factor keamanan pada bangunan ini. Lift kebakaran sendiri akan dibangun diluar bangunan inti Gedung kdp entrepreneurship universitas brawijaya dengan menggunakan system beton bertulang. Namun pada pelaksanaannya terdapat beberapa kendala pada lokasi proyek yang mengurangi kemungkinan bahwa bangunan beton bertulang akan bisa digunakan pada lift kebakaran ini. Sehingga memunculkan opsi metode pelaksanaan menggunakan konstruksi yang bisa menjawab permasalahan pada kondisi proyek, opsi tersebut menggunakan metode struktur baja karena struktur baja sudah biasa diaplikasikan juga pada bangunan Gedung tinggi dan terbukti lebih ringkas serta efisien. Pada penelitian kali ini, dilakukan analisis bagaimana pengaruh perubahan metode pelaksanaan struktur beton konvensional menjadi struktur baja. Pada penelitian ini berfokus pada perubahan metode pelaksanaan tersebut terhadap durasi pekerjaan serta kemudahan / efektivitas pekerjaan pada lapangan / jumlah kebutuhan tenaga kerja yang digunakan untuk mengerjakan bangunan ini dengan total 10 lantai dengan keterbatasan kondisi yang ada. Durasi yang direncanakan akan dikombinasikan dengan metode pelaksanaan serta menyesuaikan dengan tenaga kerja rencana dan kondisi lapangan agar dapat menghasilkan durasi yang efektif serta efisien.