Pengaruh Penambahan Tepung Lempuyang (Zingiber Aromaticum. Val) Dalam Pakan Lengkap Terhadap Persentase Karkas Kelinci New Zealand White Jantan
Main Author: | Kevin Castinto, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195549/1/MUHAMMAD%20KEVIN%20CASTINTO.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195549/ |
Daftar Isi:
- Kelinci adalah salah satu hewan ternak yang dapat memproduksi daging berkualitas dengan kandungan protein yang tinggi. Kelinci New Zealand White merupakan tipe kelinci pedaging, cepat dewasa, dan anak cepat disapih. Kandungan protein daging kelinci 21%, sapi 20%, kambing 18%, babi 17%, dan ayam 19,5%. Salah satu faktor penting bagi kelangsungan hidup ternak adalah pakan, diperlukan pakan yang berkualitas agar dapat meningkatkan produktivitas kelinci dan dapat memiliki kandungan nutrisi yang tinggi sehingga dapat memiliki pertumbuhan yang maksimal. Lempuyang dapat dimanfaatkan sebagai pakan tambahan sebagai penambah nafsu makan, mencegah disentri serta pengobatan kulit. Lempuyang (Zingiber aromaticum Val) mengandung BK 92,52%, PK 8,82%, SK 1,82%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung Iempuyang (Zingiber aromaticum. Val) dalam pakan lengkap terhadap persentase karkas kelinci New Zealand White jantan, dan mengetahui tingkat penambahan tepung lempuyang (Zingiber aromaticum.Val) sebagai pakan tambahan kelinci New Zealand White jantan. Penelitian dilakukan pada bulan November hingga Desember 2021 berlokasi di peternakan Azhar Farm, di jalan Slamet no. 3B gang V RT. 03 RW.02 Dusun Banaran, Kecamatan Bumi Aji, Kota Batu. Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap adaptasi dan tahap pemeliharaan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 ekor kelinci New Zealand White jantan lepas sapih yang berasal dari peternakan Azhar Farm dengan rataan bobot badan 1,000 ± 1,315 gram/ekor. Pakan perlakuan berupa 60% jerami kacang tanah dan 40% konsentrat BR2 sebagai ransum kontrol (P0). P1 (kontrol + 0,1% tepung lempuyang). P2 (kontrol + 0,15% tepung lempuyang ). P3 (kontrol + 0,2% tepung lempuyang ) Kandang battery berjumlah 18 buah kandang individu dengan ukuran 50×50×50 cm, masing-masing kandang terdapat tempat pakan dan tempat minum yang berupa selang (nipple) dengan jumlah 18 unit. Analisis dengan metode Analisis Ragam (ANOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang memiliki 4 perlakuan dengan masing-masing 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan rata-rata perlakuan (P0, P1, P2, P3) pada persentase karkas adalah 47,11, 47,93, 48,62, and 45,43%, untuk non karkas 52,88, 52,06, 51,53, and 54,56%, dan pada ratio daging tulang adalah 2,46, 2,58, 2,67, and 2,56%, Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung lempuyang dalam ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase karkas, non karkas, dan ratio daging tulang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan tepung lempuyang sebagai pakan hingga 0,2% dari jumlah pakan kelinci New Zealand White jantan, tidak meningkatkan persentase karkas, persentase non karkas, dan rasio daging tulang (meat bone ratio) dan pada perlakuan P2 yaitu dengan penambahan tepung lempuyang 0,15% cenderung memberikan pengaruh terbaik pada ternak. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan penambahan tepung lempuyang lebih dari 0,2% dari total ransum dengan kandungan nutrien ransum sesuai kebutuhan nutrien kelinci New Zealand White Jantan