Model Fisik Pengolahan Limbah Domestik Septictank Komunal Blackwater Menjadi Air Pertanian dengan Metode Filter Bertingkat dan Wetland

Main Authors: Wulandari, Lies Kurniawati, Prof. Dr. Ir.Muchammad Bisri, MS., Dr.Eng. Donny Harisuseno, ST.MT., Emma Yuliani, ST.MT.PhD
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195530/1/Lies%20Kurniawati%20Wulandari.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195530/
Daftar Isi:
  • Limbah domestik blackwater merupakan jenis air limbah yang berasal dari kotoran manusia sehingga perlu pengolahan yang tepat sebelum akhirnya dibuang ke sungai. Selama ini pengolahan limbah blackwater dilakukan dengan cara ditampung dalam septictank atau langsung disalurkan ke sewage system untuk kemudian diolah dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah domestik (IPAL). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengolahan limbah cair domestik dari IPAL komunal dengan menggunakan model fisik yang terdiri dari 2 proses pengolahan, yaitu filter bertingkat dan wetland. Penelitian ini mengaplikasikan metode filter bertingkat yang terdiri dari material kerikil, arang aktif dan pasir cor, kemudian dilanjutkan dengan sistem wetland yang terdiri dari tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanoides) dan Cattail (Typha angustifolia). Variabel penelitian yang diamati adalah variasi debit air limbah (X1), variasi ketebalan pasir (X2), waktu tinggal wetland (X3) pada interval 2 hari, 4 hari dan 6 hari, serta parameter kualitas air (Y) yang terdiri dari pH, Suhu, TSS, TDS, BOD dan COD. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model fisik yang terdiri dari filter bertingkat dan wetland mampu meningkatkan kualitas air limbah, dimana output yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas air kelas IV (air untuk keperluan pertanian). Persamaan regresi yang diperoleh pada perlakuan dengan tanaman Akar Wangi adalah Y (Kualitas Air) = 6.585 – 0.010 X1 – 0.164 X2 – 0.281 X3 + e , sedangkan pada tanaman Cattail adalah Y (Kualitas Air) = 6.927 – 0.012 X1 – 0.148 X2 – 0.310 X3 + e (X1 debit, X2 tebal pasir, X3 waktu tinggal pada wetland). Dengan demikian, maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model fisik pengolahan limbah yang diterapkan mampu mereduksi polutan yang terkandung dalam limbah blackwater.