Akuntabilitas Cinta Dai: Metafora Akuntabilitas Religius Aset Wakaf Produktif dengan Pendekatan Hiperfenomenologi Tauhid

Main Authors: Tumirin, -, Prof. Iwan Triyuwono, S.E., M.Ec. Ak., Ph.D., Dr. Aji Dedi Mulawarman, S.P., M.S.A, Yeney Widya Prihatiningtias, S.E., M.S.A., Ak., D.B.A.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195505/1/Tumirin.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195505/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konstruksi akuntabilitas religius aset wakaf produktif. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Peneliti menggunakan Hiperfenomenologi Tauhid yang merupakan modifikasi dari postphenomenology yang berbasis pada tauhid sebagai metode penelitian. Metode tersebut dibangun dari kombinasi filsafat teknologi (Ihde, 1993) dan filsafat wujud Ibnu Arabi (Arabi, 2004). Laporan keuangan dan dokumen pendukung digunakan sebagai instrumen serta Al-Quran, hadis, hati sebagai hiperinstrumen yang digunakan informan untuk menyingkap akuntabilitas religius. Informan penelitian adalah Pengurus Daerah Muhammadiyah di Gresik. Hasil penelitian menemukan cinta kepada Allah (Tuhan), manusia dan alam sebagai konstruksi akuntabilitas aset produktif. Cinta kepada Allah (Tuhan) mengindikasikan bahwa aset wakaf berfungsi sebagai tempat ibadah dan media dakwah kepada pasien, karyawan, dan masyarakat umum atau disebut dakwah bi al-mau’ihatul hasanah, yang dikelola secara amanah dan ikhlas; Cinta kepada manusia mengindikasikan bahwa aset wakaf digunakan sebagai media untuk menyantuni yatim piatu, fakir miskin, dan penanganan bencana alam atau disebut dakwah bi al-hikmah; Cinta kepada alam mengindikasikan bahwa aset wakaf menjaga dan melakukan edukasi kesehatan lingkungan.