Skor Duke Treadmill sebagai Prediktor Lesi Koroner Signifikan pada Pasien dengan Respon Iskemik Positif Uji Latih Jantung
Main Authors: | Rubiyaktho, David, dr. Heny Martini, SpJP (K), dr. Budi Satrijo, SpJP (K) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195470/1/David%20Rubiyaktho.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195470/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi penyebab terbanyak gagal jantung di Indonesia dimana prevalensi paling tinggi terdapat di provinsi Jawa Timur. Biaya untuk diagnosis dan terapi yang dibutuhkannya sangat tinggi. DTS telah diketahui lama diketahui untuk stratifikasi prognosis dan memiliki nilai prediksi yang baik dalam menunjukkan keparahan lesi koroner, walaupun sampai sekarang masih terdapat perbedaan nilai dari beberapa penelitian sebelumnya. Tujuan:Kami ingin mencari nilai DTS yang dapat dipakai untuk prediksi lesi koroner signifikan terhadap pasien dengan respon iskemik positif uji latih jantung. Metodologi: Studi potong lintang dikerjakan terhadap pasien dengan usia 18 sampai 74 tahun yang menjalani skrining PJK dengan hasil iskemik respon positif dan dikerjakan angiografi koroner di rumah sakit Saiful Anwar selama tanggal 1 Juni 2016 –30 Mei 2017. DTS dihitung dari treadmill dari: durasi latihan - (5x ST deviasidalam mm) - (4x angina). Lesi koroner signifikan didefinisikan pada stenosis ≥ 70% di proksimal dan stenosis mid-distal ≥ 50%. Analisis data menggunakan ROC pada piranti lunak SPSS 24. Results: Kita dapatkan 101 pasien yang memenuhi kriteria intrinsik rerata usia 57 tahun, 62,38% laki-laki, faktor risiko terbanyak adalah hipertensi (66,34%), perokok (31,68%) dan diabetes (22,77%). Rerata DTS adalah -5,73, dalam katagori risiko rendah, intermediate dan tinggiadalah 4,95%, 73,27%, and 21,78%. Area under curve diketahui71,8% (IK 95% :60,2- 83,5%)dan nilai potong DTS dalam prediksi lesi koroner signifikan adalah -0,5 (sensitivitas 73,5%, spesifisitas 55,6%) dengan nilai prediktif positif 88,4%. Kesimpulan: DTS merupakan prediktor baik dalam menentukan lesi koroner signifikan pada pasien dengan respon iskemik positif uji latih jantungdengan nilai potong -0,5.