Sistem Pengontrolan Kadar Oksigen Terlarut pada Budidaya Akuaponik menggunakan Metode Fuzzy Logic Mamdani
Main Authors: | Pradana, Alfathan Dandy, Dr.Ir.Bambang Siswojo, M.T., Dr.Ir.Erni Yudaningtyas, M.T. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195394/1/Alfathan%20Dandy%20Pradana.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195394/ |
Daftar Isi:
- Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan hidroponik dan akuakultur dalam lingkungan yang bersifat simbiosis. Kualitas air sangat berperan penting bagi keberlangsungan budidaya ikan dan tanaman. Salah satu parameter yang menjadi penentu kualitas air adalah kadar oksigen terlarut. Organisme akuatik memerlukan oksigen dalam jumlah yang cukup agar tidak terjadi stress, hypoxia pada jaringan, anoreksia, ketidaksadaran, mudah terserang penyakit dan parasit. Pada buku ini, dibuat sebuah sistem pengontrolan kadar oksigen terlarut menggunakan metode fuzzy logic mamdani yang bertujuan untuk mengontrol dan menjaga kadar oksigen pada air dalam sistem akuaponik dalam kadar yang baik bagi ikan dan tanaman. Fuzzy logic merupakan metode yang tepat karena karakteristik dari oksigen terlarut yang dinamis dan dipengaruhi oleh beberapa gangguan seperti suhu dan organisme yang terdapat di dalamnya. Komponen utama yang digunakan yaitu sensor DO, Arduino UNO, dan aerator. Input yang digunakan dalam metode fuzzy logic ini adalah nilai error DO yang didapatkan dari hasil perbandingan antara setpoint dengan pembacaan sensor dan input yang kedua adalah nilai delta error yang didapatkan dari perbandingan error sekarang dengan error pada pembacaan sebelumnya. Output yang digunakan adalah laju aerator yang berfungsi untuk memanipulasi kadar oksigen terlarut pada air dalam akuponik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa setpoint kadar oksigen terlarut yang berbeda yaitu 5, 5,5, dan 5,6 mg/L serta diberi gangguan pada setiap setpointnya. Hasil yang didapatkan bahwa sistem ini dapat mengontrol kadar oksigen terlarut mendekati setpoint yg telah ditentukan yaitu 5, 5,5, dan 5,6 mg/L, dapat mengatasi gangguan yang diberikan dengan recovery time yg singkat, memiliki setling time yang singkat, tidak terdapat overshoot, dan offset dibawah batas toleransi 5%. memiliki error terbesar masih dibawah toleransi 5% masing-masing yaitu 4,4%, 4,4%, dan 4,2%.