Pengaruh Penggunaan Fly Ash Terhadap Penyusutan Beton Yang Menggunakan Recycled Fine Aggregate (Rfa)

Main Authors: Aryana, Akbar Fadilah, Dr. Eng. Ir. Eva Arifi, ST., MT., Ir. Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat, ST., MT.,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195392/1/Akbar%20Fadilah%20Aryana.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195392/
Daftar Isi:
  • Beton merupakan salah satu komponen struktural yang sering digunakan pada pembangunan infrastruktur. Peningkatan pembangunan infrastruktur akan berdampak dengan meningkatnya pula kebutuhan bahan material penyusun beton. Peningkatan kebutuhan material seperti pasir alam dan semen tersebut akan berdampak terhadap kerusakan lingkungan. karena pasir didapatkan dari penambangan di alam dan produksi semen menghasilkan residu gas Co2. Oleh karena itu, diperlukan material alternatif berupa agregat halus daur ulang atau recycled fine aggregate (RFA) dan fly ash untuk mengurangi kemungkinan kerusakan lingkungan berkelanjutan. Akan tetapi, penggunaan material alternatif tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas mutu beton yang dihasilkan. Maka dari itu, dilakukan pengujian penyusutan kering untuk mengetahui pengaruh penggunaan kedua material alternatif tersebut. Karena tingginya penyusutan kering pada beton akan mengakibatkan keretakan yang akan berpengaruh terhadap kekuatan strukturalnya. Pada penelitian ini digunakan benda uji berbentuk balok dengan ukuran 7,5 x 7,5 x 28 cm. Pada benda uji ditanamkan gauge stud dengan ukuran 2,25 cm untuk memudahkan pengujian. Sebelum dilakukan pengujian terhadap benda uji dilakukan perawatan benda uji secara dua tahap. Tahap pertama adalah dengan menutup benda uji menggunakan goni basah selama 7 hari. Setelah 7 hari, benda uji diletakkan ke dalam ruang penyimpanan yang mampu mengontrol suhu dan kelembapan sebesar 22 ± 2oC dan 55 ± 5% secara berturut-turut. Pengujian penyusutan kering terhadap benda uji dilakukan mulai beton berumur 7 hari hingga 112 hari dengan interval dua hari tiap pengujian. Penelitian ini terdiri dari 15 variasi dengan tiap variasi memiliki tiga sampel. Variasi benda uji terdiri dengan persentase RFA 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% serta persentase fly ash 0%, 25%, dan 50%.