Pengaruh Dosis Mikoriza Terhadap Peningkatan Kandungan Senyawa Fenol Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Untuk Menghambat Serangan Patogen Rhizoctonia Solani Penyebab Penyakit Hawar Pelepah Padi
Main Authors: | Faizal, Muhammad Luki, Dr. Anton Muhibuddin, , SP., MP, Antok Wahyu Sektiono,, SP., MP. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195391/1/MUHAMMAD%20LUKI%20FAIZAL%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195391/ |
ctrlnum |
195391 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195391/</relation><title>Pengaruh Dosis Mikoriza Terhadap Peningkatan
Kandungan Senyawa Fenol Pada Tanaman Padi
(Oryza Sativa L.) Untuk Menghambat Serangan
Patogen Rhizoctonia Solani Penyebab Penyakit
Hawar Pelepah Padi</title><creator>Faizal, Muhammad Luki</creator><creator>Dr. Anton Muhibuddin, , SP., MP</creator><creator>Antok Wahyu Sektiono,, SP., MP.</creator><subject>632.6 Animal pests</subject><description>Penyakit hawar pelepah pada tanaman padi menjadi permasalahan yang
penting karena dapat menurunkan hasil produksi 20-35% di negara-negara produsen
padi dunia, hal ini merupakan masalah tersendiri di Indonesia karena merupakan
bahan pangan pokok. Mengoptimalkan peran metabolit sekunder dihadirkan sebagai
upaya untuk menganani permasalahan tersebut. Metabolit sekunder merupakan
produk yang dapat dihasilkan oleh tanaman, jenis dan kuantitas senyawa metabolit
sekunder memiliki keberagaman pada setiap jenis tanamannya. Fungsi dari metabolit
sekunder adalah mampu melindungi dan meningkatkan ketahanan tanaman dari
serangan penyakit khususnya jamur, salah satu senyawa yang mudah ditemukan dan
berperan melindungi adalah senyawa fenol. Ketersediaan senyawa fenol mampu
ditingkatkan melalui aplikasi mikoriza. Mikoriza memiliki peran membantu tanaman
untuk menjangkau nutrisi yang dibutuhkan, melindungi tanaman dari penyakit tular
tanah. Pada aplikasinya, mikoriza dicampur dengan media tanam yang mendukung
peran mikoriza tersebut namun juga harus mampu sebagai media yang sesuai dengan
pertumbuhan tanaman, salah satunya dengan pencampuran kompos dan pasir.
Kompos bermanfaat untuk menunjang nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman,
sedangkan pasir mampu mendukung mikoriza untuk berkolonisasi. Berdasarkan hal
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengaruh dosis
mikoriza yang diaplikasikan terhadap kandungan senyawa fenol untuk meningkatkan
ketahanan tanaman dalam menghambat intensitas penyakit hawar pelepah padi oleh
R. solani.
Penelitian ini dilakukan sejak Desember 2018 hingga Oktober 2019 yang
dilakukan di UPT Kompos FP UB, Laboratorium Penyakit Tumbuhan 3 HPT FP UB,
Lembaga Laborarotium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) UB dan Rumah Kaca UIN Malang.
Ada 6 perlakuan yang diaplikasikan pada penelitian ini, terdiri dari K0 (tanah
konvensional + pupuk NPK anorganik), K1 (AMB-P07 tanpa mikoriza), M1 (AMB-P07
+ mikoriza 5 gram), M2 (AMB-P07 + mikoriza 10 gram), M3 (AMB-P07 + mikoriza 15
gram), M4 (AMB-P07 + mikoriza 20 gram). Variabel yang diamati antara lain
kandungan senyawa fenol, waktu inkubasi patogen, intensitas penyakit, rata-rata
tinggi tanaman, dan rata-rata jumlah anakan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa aplikasi
mikoriza dapat meningkatkan kandungan senyawa fenol pada tanaman padi yang
memiliki rata-rata kandungan senyawa fenol sebesar 0,252 ppm yang merupakan
hasil signifikan ketika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Selain itu, perlakuan
mikoriza dapat menekan serangan R. solani berdasarkan masa inkubasi munculnya
gejala penyakit dengan waktu terlama membutuhkan waktu 7,6 hari pada
kemunculannya pada perlakuan M4, serta berdasarkan intensitas penyakit terendah
sebesar 3,12% yang terdapat pada perlakuan M3. Namun aplikasi mikoriza belum
ii
mampu berperan optimal pada masa vegetatif tanaman padi, hal tersebut terlihat pada
rata-rata tinggi tanaman dengan perlakuan mikoriza yang memiliki nilai terendah
sebesar 81,46 cm dan jumlah anakan terendah dengan nilai rata-rata anakan sebesar
11,60</description><date>2020-01-02</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195391/1/MUHAMMAD%20LUKI%20FAIZAL%20%282%29.pdf</identifier><identifier> Faizal, Muhammad Luki and Dr. Anton Muhibuddin, , SP., MP and Antok Wahyu Sektiono,, SP., MP. (2020) Pengaruh Dosis Mikoriza Terhadap Peningkatan Kandungan Senyawa Fenol Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Untuk Menghambat Serangan Patogen Rhizoctonia Solani Penyebab Penyakit Hawar Pelepah Padi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>05190400....</relation><identifier>05190400....</identifier><recordID>195391</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Faizal, Muhammad Luki Dr. Anton Muhibuddin, , SP., MP Antok Wahyu Sektiono,, SP., MP. |
title |
Pengaruh Dosis Mikoriza Terhadap Peningkatan
Kandungan Senyawa Fenol Pada Tanaman Padi
(Oryza Sativa L.) Untuk Menghambat Serangan
Patogen Rhizoctonia Solani Penyebab Penyakit
Hawar Pelepah Padi |
publishDate |
2020 |
topic |
632.6 Animal pests |
url |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195391/1/MUHAMMAD%20LUKI%20FAIZAL%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195391/ |
contents |
Penyakit hawar pelepah pada tanaman padi menjadi permasalahan yang
penting karena dapat menurunkan hasil produksi 20-35% di negara-negara produsen
padi dunia, hal ini merupakan masalah tersendiri di Indonesia karena merupakan
bahan pangan pokok. Mengoptimalkan peran metabolit sekunder dihadirkan sebagai
upaya untuk menganani permasalahan tersebut. Metabolit sekunder merupakan
produk yang dapat dihasilkan oleh tanaman, jenis dan kuantitas senyawa metabolit
sekunder memiliki keberagaman pada setiap jenis tanamannya. Fungsi dari metabolit
sekunder adalah mampu melindungi dan meningkatkan ketahanan tanaman dari
serangan penyakit khususnya jamur, salah satu senyawa yang mudah ditemukan dan
berperan melindungi adalah senyawa fenol. Ketersediaan senyawa fenol mampu
ditingkatkan melalui aplikasi mikoriza. Mikoriza memiliki peran membantu tanaman
untuk menjangkau nutrisi yang dibutuhkan, melindungi tanaman dari penyakit tular
tanah. Pada aplikasinya, mikoriza dicampur dengan media tanam yang mendukung
peran mikoriza tersebut namun juga harus mampu sebagai media yang sesuai dengan
pertumbuhan tanaman, salah satunya dengan pencampuran kompos dan pasir.
Kompos bermanfaat untuk menunjang nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman,
sedangkan pasir mampu mendukung mikoriza untuk berkolonisasi. Berdasarkan hal
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengaruh dosis
mikoriza yang diaplikasikan terhadap kandungan senyawa fenol untuk meningkatkan
ketahanan tanaman dalam menghambat intensitas penyakit hawar pelepah padi oleh
R. solani.
Penelitian ini dilakukan sejak Desember 2018 hingga Oktober 2019 yang
dilakukan di UPT Kompos FP UB, Laboratorium Penyakit Tumbuhan 3 HPT FP UB,
Lembaga Laborarotium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) UB dan Rumah Kaca UIN Malang.
Ada 6 perlakuan yang diaplikasikan pada penelitian ini, terdiri dari K0 (tanah
konvensional + pupuk NPK anorganik), K1 (AMB-P07 tanpa mikoriza), M1 (AMB-P07
+ mikoriza 5 gram), M2 (AMB-P07 + mikoriza 10 gram), M3 (AMB-P07 + mikoriza 15
gram), M4 (AMB-P07 + mikoriza 20 gram). Variabel yang diamati antara lain
kandungan senyawa fenol, waktu inkubasi patogen, intensitas penyakit, rata-rata
tinggi tanaman, dan rata-rata jumlah anakan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa aplikasi
mikoriza dapat meningkatkan kandungan senyawa fenol pada tanaman padi yang
memiliki rata-rata kandungan senyawa fenol sebesar 0,252 ppm yang merupakan
hasil signifikan ketika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Selain itu, perlakuan
mikoriza dapat menekan serangan R. solani berdasarkan masa inkubasi munculnya
gejala penyakit dengan waktu terlama membutuhkan waktu 7,6 hari pada
kemunculannya pada perlakuan M4, serta berdasarkan intensitas penyakit terendah
sebesar 3,12% yang terdapat pada perlakuan M3. Namun aplikasi mikoriza belum
ii
mampu berperan optimal pada masa vegetatif tanaman padi, hal tersebut terlihat pada
rata-rata tinggi tanaman dengan perlakuan mikoriza yang memiliki nilai terendah
sebesar 81,46 cm dan jumlah anakan terendah dengan nilai rata-rata anakan sebesar
11,60 |
id |
IOS4666.195391 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2022-12-06T07:27:36Z |
last_indexed |
2022-12-06T07:27:36Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751456436991295488 |
score |
17.538404 |