Interaksi Empat Genotip Sawi Putih (Brassica Pekinesia L.) Pada Tiga Lokasi

Main Authors: Mustofa, Age Maulal, Ir. Sri Lestari Purnamaningsih,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195383/1/Age%20Maulal%20Mustofa.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195383/
Daftar Isi:
  • Sawi putih (Brassica rapa subs. pekinensis) adalah termasuk dalam famili Brassicaceae dan merupakan salah satu jenis sayuran daun daerah tropis seperti di Indonesia. Sawi biasanya dikonsumsi sebagai sayuran hijau dan Kandungan kalori dan lemak dalam tanaman sawi sangat rendah (27 kalori per 100 gr daun mentah), selain itu kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gr, serta Sawi mengandung berbagai vitamin seperti vitamin K, 70 mg vitamin C, vitamin A, kalsium, zat besi, magnesium, kalium dan lain sebagainya (USDA, 2006). Budidaya sawi putih dapat dilakukan di beberapa tipe lokasi, yaitu lahan dengan ketinggian tempat yang beragam yaitu antara 1000-1200 m dpl, tanaman sawi kurang tahan dengan hawa yang terlalu panas oleh karena itu tanaman sawi putih juga dapat tumbuh pada suhu yang sejuk yang berkisar antara 15-20°C. Tanaman dapat tumbuh dengan baik pada satu wilayah, namun belum tentu baik pada wilayah yang lainnya (Acquaah, 2007). Penampilan fenotipik ditentukan oleh genotip dan lingkungan, sehingga pada beberapa lingkungan yang berbeda akan menghasilkan penampilan fenotipik yang berbeda juga (Ruchjaniningsih, 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penampilan pada empat genotip sawi putih yang ditanam pada tiga lokasi berbeda dan mengetahui interaksi genotip dengan lingkungan. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat interaksi antara empat genotip sawi dengan tiga lokasi pada beberapa karakter. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2020 di tiga lokasi yaitu di Jl Raya Junggo Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Dusun Sumbersari Desa Tawang Argo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Dan Desa Masegi Kecamatan Wonosati Kabupaten Pasuruan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gembor, cangkul, sabit, label, meteran, timbangan, jangka sorong dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain yaitu, benih sawi yang terdiri dari 4 genotip sawi putih, pupuk organik/kandang (kotoran sapi), pupuk anorganik (NPK mutiara), bambu, kawat, dan paranet. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dengan perlakukan empat genotip sawi putih ditiap lokasi. Karakter kuantitatif yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun tiap sampel, berat krop per tanaman sampel, panjang daun, lebar daun, diameter krop, panjang krop dan Potensi hasil. Karakter kualitatif yang diamati adalah warna daun, warna krop, bentuk daun, bentuk krop. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam gabungan dengan taraf 5%. Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5%. v Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, karakter jumlah daun, lebar daun, panjang krop, berat krop, dan diameter krop dipengaruhi oleh genotip dan lokasi. Genotip yang memiliki potensi hasil tinggi di lokasi Batu, Malang dan Pasuruan adalah GS2 dan GS3. Dari ketiga lokasi penelitian, lokasi Batu dan Malang memiliki kondisi wilayah yang sesuai dan potensi hasil tinggi sehingga sesuai untuk budidaya tanaman sawi putih.