Pengaruh Kombinasi Beberapa Varietas Dan Waktu Pemangkasan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tunggak (Vigna Unguiculata)

Main Authors: Maghfiroh, Ika Yaumil, Dr. Anna Satyana Karyawati,, SP., MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195381/1/Ika%20Yaumil%20Maghfiroh.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195381/
Daftar Isi:
  • Kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan kacang lokal dari famili Leguminosae yang mengandung protein nabati tertinggi kedua setelah kedelai yang bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Kacang tunggak dapat beradaptasi baik pada lahan marginal sehingga memiliki kemampuan untuk dikembangkan pada lahan kering dalam rangka peningkatan produktivitas lahan atau sebagai penggati rotasi tanaman jagung. Varietas KT 6, KT 7 dan KT 9 merupakan varietas unggul yang memiliki potensi produksi tinggi dibandingkan dengan varietas unggul lainnya maupun varietas lokal yang ditanam petani. Kacang tunggak memiliki tipe pertumbuhan vegetatif yang berlebihan disaat tanaman aktif membentuk polong sehingga dapat membatasi produksi yang dihasilkan. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan upaya pemangkasan dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan vegetatif sehingga hasil fotosintat dapat berhenti untuk pembentukan daun dan dapat fokus dalam pembentukan bunga dan polong serta melalui upaya pemangkasan akan memacu pertumbuhan cabang lateral Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IP2TP BALITKABI (Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Ubi) Desa Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo pada bulan Maret-Mei 2020. Alat yang digunakan antara lain cangkul, penggaris, tugal, meteran, gembor, cutter, guting, tali raffia, papan nama, bambu, kertas label, timbangan analitik, kalkulator, plastik, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah benih kacang tunggak yang terdiri dari tiga varietas yaitu KT6, KT7 dan KT9, pupuk anorganik yang terdiri dari 50 kg ha-1 urea, 100 kg ha-1 SP36, 100 kg ha-1 KCl, insektisida dan air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan yaitu KT 6 + Tanpa Pemangkasan, KT 7 + Tanpa Pemangkasan, KT 9 + Tanpa Pemangkasan, KT 6 + Pemangkasan 32 hst, KT 7 + Pemangkasan 32 hst, KT 9 + Pemangkasan 32 hst, KT 6 + Pemangkasan 46 hst, KT 7 + Pemangkasan 46 hst, KT 9 + Pemangkasan 46 hst dengan ulangan sebanyak 4 kali sehingga terdapat 36 petak percobaan. Pengamatan dilakukan setelah 3 hari pemangkasan pucuk pada saat tanaman berumur 49 hst, 56 hst, 63 hst, dan pada saat panen (70 hst). Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang per tanaman, jumlah buku subur per tanaman, panjang polong per tanaman, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per polong, jumlah biji per tanaman, bobot kering biji per tanaman, bobot 100 biji kering, bobot kering biji m2 dan bobot kering per ha. Data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan kemudian dianalisis ragam (anova) dengan taraf nyata 5%. Apabila terdapat pengaruh nyata (signifikan), maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf nyata 5% untuk mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa varietas kacang tunggak KT 6 tanpa pemangkasan memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik daripada perlakuan lainnya pada tinggi tanaman dan jumlah buku subur. ii Sedangkan varietas KT 7 tanpa pemangkasan memberikan hasil pertumbuhan yang lebih baik daripada kombinasi perlakuan lainnya pada jumlah cabang