Potensi Antagonis Bakteri Rizosfer Pisang Cavendish Dan Pisang Kepok Terhadap Patogen Ralstonia Syzygii Subsp. Celebesensis Penyebab Penyakit Darah Pada Tanaman Pisang

Main Authors: Nofia, Nita, Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi,, MS., Restu Rizkyta Kusuma,, SP., MP., M.Sc s
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195355/1/Nita%20Nofia.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195355/
Daftar Isi:
  • Pisang adalah komoditi pangan ke empat terpenting di dunia setelah beras, susu dan gandum. Pisang di Indonesia merupakan komoditi pertanian dengan produksi paling tinggi di antara buah-buahan lainnya. Namun masih terdapat faktor pembatas yang menjadi kendala dalam peningkatan produksi tanaman pisang yaitu adanya serangan penyakit darah yang disebabkan oleh bakteri patogen Ralstonia syzygii subsp. celebesensis, sehingga perlu dilakukan pengendalian yang tepat dengan memanfaatkan agens hayati seperti potensi antagonis dari bakteri rizosfer pada tanaman Pisang Cavendish dan Pisang Kepok. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian dimulai pada Bulan Desember 2019 sampai dengan September 2020. Pengujian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 7 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan meliputi perhitungan total koloni bakteri, indeks penghambatan zona hambat bakteri antagonis terhadap R. syzygii subsp. Celebesensis dan karakterisasi bakteri. Data pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam anova dan apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan Uji Duncan taraf 5%. Hasil eksplorasi bakteri rizosfer tanaman Pisang Cavendish dan Kepok diperoleh 46 isolat. Sebanyak 22 isolat diperoleh dari rizosfer Pisang Cavendish dan 24 isolat diperoleh dari rizosfer Pisang Kepok. Terdapat 40 isolat yang tidak bersifat patogenik pada pengujian hipersensitif, sedangkan pada hasil seleksi antagonis diperoleh sebanyak 7 isolat bakteri. Sebanyak 5 isolat (C020, K007, K009, K017 dan K019) digunakan untuk uji antagonis lanjutan. Berdasarkan hasil uji antagonis diketahui bahwa isolat dengan kode C020 menghasilkan zona hambat terbesar jika dibandingkan keempat isolat lainnya. Namun zona hambat dari isolat dengan kode C020 tidak lebih besar jika dibandingkan dengan kontrol positif menggunakan bakterisida berbahan aktif Streptomisin sulfat. Hasil identifikasi dan karakterisasi morfologi koloni menunjukkan isolat patogen dan kelima isolat bakteri antagonis berbentuk bulat, isolat patogen memiliki pusat berwarna merah gelap dengan tepian berwarna putih, sedangkan isolat C020 berwarna kuning, isolat K007 dengan K009 berwarna putih dan isolat K017 dengan K019 berwarna putih bening, dan semua isolat tergolong Gram negatif. Berdasarkan hasil identifkasi dan karakterisasi diketahui bahwa isolat C020 merupakan bakteri dari genus Erwinia sp. atau Pantoea sp., sedangkan isolat K007, K009, K017 dan K019 merupakan bakteri dari genus Pseudomonas sp