Kajian Masa Pembungaan Pada Beberapa Jenis Tanaman Durian (Durio Zibethinus Murr
Main Authors: | Imaniyah, Nashiha Fillah, Dr. Ir. Didik Hariyono,, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195354/1/Nashiha%20Fillah%20Imaniyah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195354/ |
Daftar Isi:
- anaman durian berasal dari kawasan Asia Tenggara yang beriklim tropis. Kawasan Asia Tenggara yang banyak dijumpai tanaman durian adalah Indonesia, Malaysia dan Thailand. Buah durian memiliki duri yang tajam, bentuk yang berbeda-beda, rasa yang unik dan aroma yang menyengat. Oleh karena itu, buah durian sangat digemari oleh masyarakat dan mendapat julukan The King of Fruits. Produktifitas tanaman durian di Indonesia berfluaktif setiap tahunnya. Menurut Suhariyanto (2018) produktifitas durian pada tahun 2013 mencapai 759.058 ton, pada tahun 2014 sebesar 859.127 ton, pada tahun 2015 sebesar 995.735 ton, pada tahun 2016 sebesar 735.423 ton, dan pada tahun 2017 sebesar 795.211 ton. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa produktifitas durian di Indonesia tidak stabil setiap tahunnya. Ketidakstabilan produkifitas buah durian ini disebabkan oleh faktor lingkungan dan perbedaan masa pembungaan yang berbeda setiap jenisnya. Faktor lingkungan seperti curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, intensitas radiasi matahari dan panjang hari akan mempengaruhi aktivitas fisiologi suatu tanaman. Perbedaan jenis tanaman durian akan mempengaruhi masa pembungaan dan respon pertumbuhan yang berbeda terhadap kondisi iklim yang ada. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai kajian masa pembungaan pada beberapa jenis tanaman durian (Durio zibethinus Murr.). Penelitian tersebut dapat memberikan informasi mengenai upaya yang dapat dilakukan dalam mengendalikan pembungaan tanaman durian yang berbeda setiap jenisnya serta dapat menjadi pedoman untuk memanajemen kebun dengan tepat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Oktober 2019 di Kebun Durian Dukuh Blau, Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 512 mdpl. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi personal komputer, hand counter, meteran, alat tulis dan alat dokumentasi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data-data iklim (curah hujan, kelembaban, dan suhu udara), tanaman durian jenis bawor, musangking, duri hitam dan monthong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yang bersifat deskripif. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai gejala yang ada di lapangan tanpa memberikan perlakuan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer meliputi saat pembentukan kuncup daun (flush), saat pembentukan kuncup bunga, jumlah dompolan kuncup bunga per pohon, jumlah kuncup bunga per dompol, jumlah bunga mekar per dompol, jumlah calon buah muda (fruit set) per dompol dan diameter batang. Sedangkan data sekunder meliputi data iklim yaitu intensitas curah hujan, suhu udara, dan kelembaban udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa pembungaan pada beberapa jenis tanaman durian memiliki perbedaan. Masa pembungaan tanaman durian jenis monthong dan musangking berlangsung lebih singkat dibandingkan dengan jenis durian lainnya, yakni selama 77 hari. Pada tanaman durian jenis bawor masa pembungaannya berlangsung lebih lama dari durian jenis musangking dan ii monthong yakni selama 98 hari. Sedangkan pada tanaman durian jenis duri hitam masa pembungaanya berlangsung lebih lama dibandingkan dengan tanaman durian jenis lainnya, yakni selama 112 hari. Perbedaan masa pembungaan tanaman durian dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi masa pembungaan tanaman durian adalah intensitas curah hujan, suhu udara dan kelembaban udara