Hubungan Antara Dimensi Komunikasi Interpersonal Terhadap Strategi Kampanye Minuman Keras (Miras) (Studi Pada Mahasiswa Maluku Di Kota Malang)

Main Authors: Batlolona, Nelci, Rachmat Kriyantono, S.Sos., M.Si., Ph.D, Reza Safitri, S.Sos., M.Kom., Ph.D
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195344/1/Nelci%20Batlolona.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195344/
Daftar Isi:
  • inuman keras merupakan salah satu unsur yang menyusun kategori utama Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA dalam bahasa Indonesia singkatan). Kecanduan minuman keras dapat menyebabkan gangguan mental yang dapat merusak fungsi penalaran, penginderaan dan perilaku (Dadang, 2005). Resor Kota Malang Mabes Polri telah melakukan kampanye bertajuk “Sosialisasi Dampak, Aspek Yuridis, dan Mitigasi NAPZA”untuk mempengaruhi sikap masyarakat dan kesadaran. Komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh koordinator (mentor) pada mahasiswa Maluku yang dilakukan dengan menitikberatkan pada dimensi keterbukaan, kepositifan, empati, dukungan dan kesetaraan, telah memberikan Maluku siswa dengan pengetahuan tentang minuman keras dan juga mencegah mereka dari membangun kebiasaan dari mengkonsumsi minuman keras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara dimensi komunikasi interpersonal dan kampanye anti-minuman keras strategi terhadap mahasiswa Maluku di Kota Malang. Jenis penelitian adalah korelasi (hubungan) studi dengan pendekatan kuantitatif. Ada dua variabel dalam hal ini penelitian, yaitu, Dimensi Komunikasi Interpersonal (X) dan Anti Minuman Keras Strategi Kampanye (Y). Besar sampel adalah 62 siswa Maluku yang bergabung di Forum Mahasiswa Maluku Bersatu (FMMB). Data diperoleh langsung dari responden dengan kuesioner. Hipotesis diuji dengan menggunakan Spearman's koefisien korelasi dibantu dengan SPSS Versi 23 for Windows. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dimensi komunikasi interpersonal memiliki pengaruh positif hubungan, tetapi dalam kategori rendah, dengan strategi kampanye anti-minuman keras menuju Mahasiswa Maluku di Kota Malang