Analisis Simulasi Evakuasi Bencana Alam Tanah Longsor Berbasis Agen Di Kota Batu

Main Authors: Zayn, Afta Ramadhan, Dr. Sc. Fatwa Ramdan, S.Si., M.Sc, Dr. Eng. Fitra A. Bachtiar, ST., M.Eng.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195266/1/Afta%20Ramadhan%20Zayn.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195266/
Daftar Isi:
  • Tanah longsor merupakan bencana yang menjadi ancaman yang cukup tinggi di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu wilayah yang rawan adalah Kota Batu Jawa Timur. Terjadinya tanah longsor sangat berdampak negatif terhadap kerusakan lingkungan bahkan timbulnya korban jiwa. Dampak tersebut dapat muncul karena kurangnya perencanan dalam kesiapsiagaan penanganan bencana. Sehingga dibutuhkan perencanaan yang lebih baik untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul. Peningkatan perencanaan dapat dilakukan dengan melakukan simulasi evakuasi. Akan tetapi simulasi yang ada saat ini masih statis dengan satu skenario yang dilakukan secara berulang-ulang. Sehingga dibutuhkan simulasi evakuasi yang lebih dinamis untuk merepresentasikan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya serta menerapkan berbagai skenario. Simulasi yang dinamis seperti itu dapat difasilitasi menggunakan teknologi agen. Agen mampu menggambarkan perilaku yang otonom dan dapat berkomunikasi dalam lingkungannya untuk mencapai sebuah tujuan. Menggunakan kemampuan agen tersebut dengan melakukan pemodelan dan mensimulasikan proses evakuasi, dapat memberikan gambaran untuk proses evakuasi bencana tanah longsor yang lebih dinamis. Penelitian ini menyajikan model evakuasi tanah longsor berbasis agen serta hasil simulasi dari model tersebut. Hasilnya didapatkan bahwa, terdapat beberapa pihak yang dapat dimodelkan kedalam agen seperti BPBD, TRC, TNI/POLRI, tim SAR, tim KESEHATAN, dan KORBAN. Sedangkan untuk evaluasi karakteristik agen sesuai dengan kebutuhan dalam simulasi yang dijalankan menunjukkan nilai persentase yang tinggi pada karakteristik autonomous dengan 100% High, proactive 71% High serta social ability 100 Medium. Kemudian dengan menggunakan teknologi agen, interaksi antar agen dapat disimulasikan dengan berbagai kondisi. Sehingga dengan hasil simulasi yang dijalankan dapat digunakan sebagai salah satu acuan dalam penanganan bencana alam tanah longsor yang terjadi.