Keragaman Tanaman Melon (Cucumis Melo L) Generasi F1 Hasil Persilangan Tetua Dengan Perlakuan Proporsi Bunga Yang Berbeda
Main Authors: | Firdaus, Hanna Nauroh, Ir. Respatijarti,, MS, Afifuddin Latif Adiredjo,, SP., M.Sc., Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195221/1/Hanna%20Nauroh%20Firdaus.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195221/ |
Daftar Isi:
- Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang cukup digemari dan diminati oleh masyarakat di Indonesia. Selain memiliki rasa yang manis dan segar, buah melon juga merupakan salah satu buah unggulan yang memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Berdasarkan data BPS (2015), menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2010 hingga tahun 2014, produksi buah melon di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan produksi melon tersebut terjadi karena permintaan masyarakat yang tinggi terhadap buah melon, kemudian diikuti oleh permintaan peningkatan benih melon yang berkualitas unggul. Ketersediaan benih melon yang unggul merupakan salah satu kendala produksi buah melon di Indonesia, sehingga harus ditunjang dengan ketersediaan benih yang memadai, baik dalam jumlah maupun keberlanjutannya. Benih melon yang ditanam oleh petani saat ini adalah benih impor. Hal ini dapat menyebabkan upaya produksi benih melon dalam negeri sangat perlu dilakukan. Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui program kegiatan pemuliaan tanaman. Salah satu manfaat dari program pemuliaan tanaman adalah terbentuknya varietas baru yang unggul. Dalam mendukung keberhasilan pembentukan varietas baru yang unggul, beberapa pengetahuan genetik sangat diperlukan, seperti analisis keragaman genetik dan heritabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman tanaman melon generasi F1 hasil persilangan tetua dengan perlakuan proporsi bunga yang berbeda. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni 2019 sampai dengan bulan Oktober 2019 bertempat di Kebun Percobaan Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu populasi melon generasi F1 hasil persilangan Melindo x Madesta (ME x MD) dan Melindo x Melindo (ME x ME), populasi tetua varietas Melindo dan Madesta, serta bahan pendukung berupa tali ajir, tali rafia, polybag ukuran 40 x 20 cm, babybag, tanah, fungisida, air, pupuk kandang, pupuk NPK, dan pupuk KNO3. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, gembor, sekop, sprayer, cangkil, ember, timbangan analitik, meteran, penggaris, jangka sorong, alat tulis, dan kamera. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi generasi F1 hasil dari penelitian Santosa (2018) dan menggunakan populasi generasi F1 hasil dari penelitian Leorentina (2019), serta menanam populasi tetua Varietas Melindo (ME) dan Varietas Madesta (MD) pada lahan yang sama tanpa adanya ulangan. Pengamatan pada penelitian ini dilakukan vii pada seluruh individu tanaman tanpa adanya sampel, kemudian data yang didapatkan akan dianalisis dengan menggunakan rumus Koefisien Keragaman Genotipe (KKG) dan Koefisien Keragaman Fenotipe (KKF), serta pendugaan nilai heritabilitas melalui mencari rerata, ragam fenotipe, ragam lingkungan, dan ragam genotipe. Variabel pengamatan dalam penelitian ini adalah umur mulai berbunga (hst), panjang tanaman (cm), umur mulai panen (hst), bobot buah (g), diameter buah (cm), panjang buah (cm), dan tebal daging buah (mm). Pada populasi F1 ME x MD dan populasi F1 ME x ME menunjukkan bahwa keragaman yang dihasilkan adalah sempit pada karakter umur berbunga, umur panen, panjang tanaman, berat buah, diameter buah, tebal daging, dan panjang buah. Untuk nilai heritabilitas yang tinggi pada populasi F1 ME x MD terdapat pada karakter panjang tanaman, berat buah, diameter buah, tebal daging dan panjang buah, sedangkan pada populasi F1 ME x ME memiliki nilai heritabilitas yang tinggi pada karakter berat buah.