Uji Daya Hasil Calon Varietas Hibrida Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) Pada Musim Hujan

Main Authors: Dwinanti, Arumitha Wahyu, Dr.Ir. Damanhuri,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195197/1/Arumitha%20Wahyu%20Dwinanti.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/195197/
Daftar Isi:
  • Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) ialah salah satu komoditas hortikultura dengan nilai ekonomi tinggi. Buah tomat dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan skala rumah tangga hingga produk olahan skala industri. Produksi tomat pada wilayah tertentu di Indonesia tergolong kurang stabil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, diketahui produksi tomat di salah satu Provinsi seperti Jawa Timur ialah 59.180 ton pada tahun 2015, 60.719 ton pada tahun 2016, 66.758 ton pada tahun 2017, dan mengalami penurunan produksi hingga mencapai 65.585 ton pada tahun 2018 (BPS, 2019). Ketidakstabilan produksi tomat dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya jenis benih yang ditanam. Jenis benih tomat yang ditanam oleh petani di Indonesia umumnya ialah varietas hibrida (F1). Varietas hibrida (F1) memiliki spesifikasi keunggulan yang berbeda-beda sesuai genotipe tanaman. Konsumen menghendaki benih tomat varietas unggul. Keunggulan tanaman dapat diketahui dengan melihat potensi hasil melalui uji daya hasil. Hasil suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor genetis dan lingkungan (Sastrahidayat, 2013). Faktor lingkungan seperti iklim akan berpengaruh bagi tanaman. Apabila curah hujan tinggi, maka keadaan lingkungan lebih lembab sehingga sesuai untuk perkembangan penyakit. Penyakit yang menyerang dapat mempengaruhi hasil tanaman tomat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian terkait uji daya hasil tanaman tomat pada musim hujan untuk mengetahui genotipe calon varietas hibrida yang memiliki pertumbuhan yang baik serta potensi daya hasil tinggi ketika ditanam di musim hujan. Kegiatan penanaman dilaksanakan di Lahan PT BISI International, Tbk. yang berlokasi di Desa Ngijo, Dusun Ngepeh, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada bulan Desember 2019 sampai Maret 2020. Alat yang digunakan dalam penelitian meliputi rak semai, handrefractometer, penetrometer, colorchart, cangkul, mulsa plastik hitam perak, ajir, meteran, alfaboard, pisau, jangka sorong, penggaris, timbangan, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa 4 calon varietas hibrida tomat meliputi genotipe TMS- 16489KR, TMS-16492KR, TMS-16496KR, TMS-16497KR dan 2 varietas pembanding yaitu Corona-402 dan Servo, pupuk NPK, pupuk kandang, cocopeat, label, fungisida, dan insektisida. Pengamatan yang dilakukan terdiri dari pengamatan kuantitatif dan pengamatan kualitatif. Pengamatan kuantitatif terdiri dari tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah tandan buah per tanaman, jumlah buah per tanaman, ukuran buah, ketebalan daging buah, bobot buah per tanaman, bobot per buah, kekerasan buah, kandungan padatan terlarut total, dan intensitas serangan penyakit. Sedangkan, pengamatan kualitatif terdiri dari pengamatan pewarnaan antosianin pada hipokotil, tipe tumbuh, susunan helai daun, intensitas warna hijau daun, letak daun pada sepertiga tanaman bagian tengah, tipe daun, tipe tandan bunga, posisi putik, warna bunga, lapisan absisi, panjang pedicel, bentuk buah, depresi pada ujung tangkai buah, bentuk ujung buah, jumlah rongga buah, warna buah mentah, warna buah masak, dan warna daging buah. Penelitian ii menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 6 perlakuan yaitu 4 calon varietas hibrida dan 2 varietas hibrida pembanding dengan 4 ulangan sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Data hasil pengamatan yang bersifat kuantitatif akan dianalisis menggunakan ragam uji F pada taraf 5%. Apabila hasil uji berpengaruh nyata atau F hitung> F tabel 5%, maka akan dilakukan uji ortogonal kontras. Data yang bersifat kualitatif akan diamati menggunakan panduan International Union for The Protection of New Varieties of Plants (UPOV) dan colorchart. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, genotipe TMS-16489KR dapat diusulkan menjadi varietas unggul karena memiliki produktivitas, panjang buah, bobot per buah dan tebal daging yang lebih baik daripada dua varietas pembanding (Corona-402 dan Servo) dan ketiga genotipe uji lainnya. Selain itu, genotipe tersebut juga memiliki sifat agak tahan terhadap layu bakteri. Warna buah juga mirip dengan varietas pembanding (Corona-402)